Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Virus corona dari Wuhan, China, telah mencekam negara-negara lain. Para profesional medis pun telah memeriksa faktor-faktor yang membuat seseorang berisiko terinfeksi virus corona.
Mereka memeriksa arkatipe fisiologis dan kelompok umur berapa yang lebih berisiko terinfeksi virus corona. Pemeriksaan ini sekaligus dalam rangka upaya mendidik masyarakat.
Dr. Debra Chew, asisten profesor kedokteran di Rutgers New Jersey Medical School, telah mendapatkan pemahaman lebih baik mengenai virus corona dan perilakunya.
"Risiko penyakit ini menular berdasarkan pajanan epidemiologis. Karena itu, pajanan pada orang yang terinfeksi virus corona dan mereka yang sakit dengan gejala pernapasan setelah berpergian ke luar negerti, terutama Wuhan," kata Debra Chew, dikutip dari Fox News.
Baca Juga
Debra Chew yang menyelesaikan studi Penyakit Menular di Albert Einstein/Montefiore Medical Center, mengatakan belum diketahui jelasnya wanita hamil berisiko lebih besar terinfeksi virus corona atau tidak.
Tetapi, ia menegaskan bahwa kaum muda, orang lanjut usia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah bisa terinfeksi virus corona lebih mudah.
"Kami tidak tahu jelas perihal risiko lainnya, termasuk risiko penularan ke berbagai kelompok orang termasuk wanita hamil dan berbagai kelompok usia lanjut," jelasnya.
Pihaknya hanya mengetahui kalau kaum muda, lanjut usia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah atau menderita kondisi kronis lebih mudah tertular virus corona.
Sebenarnya Debra Chew tidak tahu ciri-ciri pasti orang yang bisa terinfeksi virus corona. Namun, orang yang terinfeksi virus corona pasti akan mengalami gejalanya setelah 5 hari.
"Secara umum, virus corona biasanya melalui masa inkubasi pendek sampai 5 hari. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara aktif menyelidiki lebih banyak tentang karakteristik virus dan penyakit," ujar Debra Chew.
Sebagian besar, virus corona bisa menimbulkan gejala ringan mirip flu biasa yang dapat menyebabkan pneumonia dan kematian.
Gejala virus corona juga termasuk demam, batuk, dan sesak napas. Tidak banyak langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menghindari infeksi virus corona, selain melakukan tindakan sanitasi dasar secara teratur.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Waspada dengan Varian Virus Corona Ini, Lebih Berisiko Menyebabkan Long Covid!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!