Sabtu, 20 April 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah : Selasa, 01 Oktober 2019 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Mengenakan jaket saat berolahraga mungkin sudah menjadi kebiasaan beberapa orang dan mungkin termasuk Anda. Tujuannya, agar semakin banyak keringat yang keluar, terlebih ketika melakukannya di siang hari.

Namun, hal ini sebenarnya tidak dianjurkan karena justru tidak efektif membakar lemak.

"Tidak dianjurkan untuk berolahraga dengan menggunakan jaket apalagi di siang bolong," tulis Dr Donny Kurniawan, SpKO, dokter spesialis Kedokteran Olahraga Rumah Sakit MMC, dalam unggahannya Jumat (27/9/2019) pekan kemarin di media sosial.

Menurut dokter tim sepak bola Persija ini, keringat yang keluar saat berolahraga menggunakan jaket sebenarnya hanya air.

"Malah ini dapat menyebabkan risiko terjadinya dehidrasi pada tubuh kita," lanjut dia.

Ia menambahkan, keringat yang keluar ketika berolahraga sebenarnya bukan indikasi kesuksesan pembakaran kalori atau lemak di dalam tubuh.

Ilustrasi olahraga. (Shutterstock)

Donny melanjutkan, keringat merupakan tanda bahwa tubuh sedang dalam mode pendinginan atau upaya tubuh untuk menurunkan suhu yang terlampau tinggi.

"Bukan sebagai indikasi bahwa tubuh melakukan pembakaran lemak," imbuhnya.

Indikasi terjadinya pembakaran lemak ketika kita berolahraga adalah denyut jantung dan zona nadi.

Ilustrasi olahraga - (Pixabay/5132824)

Untuk membakar lemak, seharusnya kita berolahraga di nadi 70-80% dari nadi maksimal dengan durasi lebih dari 30 menit. Saat itulah pembakaran lemak lebih efisien terjadi.

"Contohnya ya bila kamu berusia 30 tahun, maka hitangannya 220-30=190, nah, zona latihannya 133-152 denyut per menit," jelas Donny.

"Nadi maksimal rumusnya (220-usia). Nah, untuk zona latihannya 70-80% dari nadi maksimal," kata dia menerangkan.

BACA SELANJUTNYA

3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari