Jum'at, 29 Maret 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Sabtu, 31 Agustus 2019 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Keringat berlebih atau hiperhidrosis pada anak terkadang menunjukkan gejala dari kondisi medis tertentu. Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder.

Hiperhidrosis primer mengaku pada kondisi di mana hanya berkeringat di ketiak, telapak tangan dan kaki. Ini hanya memengaruhi antara satu hingga 3 persen dari populasi, menurut Very Well Health.

Sedangkan hiperhidrosis sekunder berarti keringat berlebih yang biasanya digeneralisasi dan disebabkan oleh kondisi medis, seperti kelainan tiroid.

Penyebab 'normal' dari hiperhidrosis termasuk kecemasan, demam atau aktivitas fisik.

Ilustrasi keringat berlebih [Shutterstock].

Sedangkan penyebab lebih serius dari keringat berlebih pada anak kecil termasuk:

- Infeksi: Semua jenis infeksi, baik ringan atau serius dapat menyebabkan keringat berlebih. Terkadang infeksi seperti TBC menimbulkan gejala awal berkeringat.

- Diabetes: Seorang anak dengan diabetes mungkin juga mengalami peningkatan rasa haus, peningkatan buang air kecil, dan penurunan berat badan.

Keringat mereka mungkin membawa bau yang berbau seperti aseton.

- Gagal jantung kongestif: Bayi dengan gagal jantung kongestif biasanya memiliki gejala lain selain keringat berlebih.

Mereka mungkin mudah lelah saat menyusu, memiliki tingkat pernapasan yang cepat, sering batuk, dan memiliki kenaikan berat badan yang buruk.

- Gangguan metabolik dan hormonal lainnya

- Obat: Beberapa obat resep dapat menimbulkan keringat berlebih pada anak.

BACA SELANJUTNYA

Bakteri Penyebab Penyakit Langka Ditemukan di Teluk Mississippi, Kenali Tanda-tandanya!