Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Setelah divonis hukuman bersalah oleh Pengadilan Negeri Mojokerto, Muhammad Aris (21) akan menjalani hukuman kebiri karena kasus pemerkosaan 9 anak di bawah umur. Ia juga dijatuhi hukuman penjara selama 12 tahun.
Sebelumnya, Aris sempat mengajukan upaya banding tapi ditolak. Kasusnya dinilai sudah mempunyai kekuatan hukum dan dia bakal segera dikebiri.
"Putusan bandingnya sudah terbit, menguatkan vonis kami. Kasusnya sudah mempunyai kekuatan hukum tetap sejak tanggal 8 Agustus. Saya sudah perintahkan segera dieksekusi. Kami sedang mencari dokter kebirinya," ucap Kepala Kejari Mojokerto, Rudy Hartono.
Predator seks anak-anak ini bakal menjalani hukuman kebiri dengan cara diberikan suntikan kimia. Hal itu bakal membuatnya tak mampu lagi ereksi seumur hidup.
Baca Juga
Melansir dari The Sun, pengebirian kimia merupakan pengebirian melalui obat-obatan antiandrogen, baik untuk mengurangi libido dan aktivitas seksual maupun mengobati kanker prostat.
Berbeda dengan pengebirian bedah, proses kebiri menggunakan suntikan kimia tak menghilangkan organ vital dan bukan juga bentuk sterilisasi.
Leuprorelin, salah satu obat pengebirian kimia ini, digunakan untuk mengobati kesulitan dalam mengendalikan gairah seksual, fantasi atau desakan, seksual yang mengganggu, sadisme, serta kecenderungan "berbahaya" lainnya.
Obat lain yang digunakan dalam pengebirian kimia di antaranya medroksiprogesteron asetat, siproteron asetat, serta LHRH yang mengurangi testosteron dan estradiol.
Adapun beberapa efek samping dari pengebirian kimia sangat beragam, mulai dari munculnya kondisi di mana laki-laki bisa mengalami ginekomastia alias pertumbuhan kelenjar susu hingga mengancam jiwa.
Baik pria maupun wanita yang mengalami pengebirian kimia dapat mengalami pengurangan otot dan peningkatan massa lemak tubuh serta melemahnya tulang.
Bahkan dalam jangka panjang, pengebirian kimia ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan osteoporosis.
Melansir dari hellosehat.com, pengebirian kimia juga diketahui mempercepat metabolisme testosteron alami, yakni mengubah efek hormon dalam tubuh dan memengaruhi pelepasan kelenjar pituari dari hormon prekusor untuk produksi testosteron.
Walau demikian, efek pengebirian kimia ini juga masih dapat hilang dari seiring berjalannya waktu setelah pengobatan dihentikan.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Kasus Novia Widyasari: Hal Ini Perlu Dilakukan Jika Jadi Korban Pemerkosaan
-
Tayangan Pornografi Lebih Berdampak Buruk pada Anak & Remaja Lelaki
-
Psikolog Sebut Tindakan Keji NF Termasuk Displacement, Ini Maksudnya!
-
Para Ahli Meneliti Pelaku Kekerasan Seksual, Begini Hasilnya!
-
Penyidik Sebut Reynhard Sinaga Psikopat, Seperti Apa Cirinya?
-
Reynhard Sinaga Diduga Psikopat, Ketahui Perbedaannya dengan Sosiopat
-
Ada 4 Obat Bius yang Bisa Dicampur Air Minum, Seperti Ini Efeknya!
-
Belajar dari Kasus Reynhard Sinaga, Ini Ciri Minuman Dicampur Obat Bius!
-
Predator Anak di Mojokerto Dihukum Kebiri Kimia, Ini Tanggapan Menkes Nila
-
Aris Predator Anak di Mojokerto Anak Dikebiri Kimia, Efektif atau Tidak?