Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang introvert membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi energi mereka yang terkuras selama berinteraksi sosial, tetapi bukan berarti mereka adalah seorang pertapa atau menghindari interaksi sosial.
Waktu untuk berkumpul kembali ini terkadang disebut dengan 'introvert hangover' karena terlalu banyak stimulasi sosial. Baik itu di kelompok kecil atau lingkungan sosial yang terlalu padat.
Saat terjadi 'introvert hangover' ini, saraf introvert menjadi kewalahan. Tidak heran jika saat mengalami 'introvert hangover', mereka akan kelelahan setelah berinteraksi sosial, baik fisik maupun mental.
Pada dasarnya, otak introvert berfungsi secara berbeda dari otak ekstrovert.
Baca Juga
-
Pakar Emosi Baca Ekspresi Datar Sandiaga Uno, Ada Ketidaksukaan dan Marah!
-
Prabowo Punya Kucing Kesayangan, Ternyata Hewan Ini Bisa Baca Emosi Manusia
-
Merasa Emosional Saat Hendak Menyusui Anaknya, Wanita Ini Alami D-MER
-
Mengaku Introvert, Brie Larson Obati Kesepian dengan Berakting
-
5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Jika Anak Introvert
Seorang ekstrovert memiliki ambang yang sangat tinggi untuk dopamin, sehingga mereka membutuhkan stimulasi yang konstan. Sedangkan introvert memiliki ambang yang sangat rendah, sehingga mereka mencapai batas mereka lebih cepat.
Juga, sementara seorang ekstrovert dapat mendekati suatu peristiwa secara objektif, seorang introvert memiliki lebih banyak hal yang terjadi secara internal.
Misalnya, introvert akan memerhatikan detail, sadar diri dan kesalahan mereka, dan akan menarik banyak ingatan jangka panjang saat berbicara.
Semua ini melelahkan secara emosional, jadi tidak heran mereka membutuhkan waktu untuk berkumpul kembali sesudahnya.
Tetapi 'introvert hangover' bukanlah sesuatu yang buruk. Bagi sebagian besar, ini berarti menghabiskan waktu dengan buku, film, atau melakukan hobi santai seperti menggambar.
"Selama introvert hangover, kau dapat menggunakan waktu ini untuk menjelajahi siapa dirimu," kata Perpetua Neo, seorang dokter psikologi, kepada Business Insider.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Introvert Lebih Menyukai Masa Isolasi Dibanding Ekstrovert, Benarkah?
-
Ambivert Dinilai Lebih Bisa Memimpin Dibanding Ekstrovert atau Intovert
-
Kepribadian Setiap Orang Bisa Berubah, Meski Butuh Waktu Cukup Lama
-
Penjelasan Introvert dan Ekstrovert secara Ilmiah, Anda yang Mana?
-
Jangan Percaya, 5 Mitos Soal Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
-
Indira Kalistha Mengaku Introvert, Psikiater Andri Paparkan Ciri-cirinya!
-
Introvert Bukan Seorang Pertapa, Ini Adalah Cara Mereka 'Mengisi Daya'
-
Mengaku Introvert, Brie Larson Obati Kesepian dengan Berakting
-
5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Jika Anak Introvert
-
Bad Mood Bisa Bikin Kamu Lebih Produktif, Begini Kata Ahli