Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Hingga kini, banyak banyak orang menggunakan termometer yang biasa diletakkan di ketiak untuk mengukur suhu tubuh. Perlu diketahui bahwa sebenarnya termometer ini berbahaya karena mengandung merkuri.
Banyak orang menggunakan termometer kaca karena membacanya lebih mudah. Tetapi, risiko penggunaannya tentu lebih besar jika termometer rusak atau jatuh dan pecah.
Jika Anda melihat, ada cairan perak di termometer itu yang disebut cairan merkuri. Penelitian mengungkap cairan merkuri ini bisa berbahaya jika tertelan atau terkena seseorang.
Melansir dari Poison Control, jika cairan merkuri itu terkena kulit atau masuk ke dalam mulut, bisa menyebabkan iritasi ringan atau sensasi terbakar.
Baca Juga
-
Suka Olahraga Malam, Apakah Benar Lebih Sehat?
-
900 Ribu Warga Jakarta Derita ISPA, Orang dengan Kondisi ini Paling Rentan!
-
Wanita Ini Terlihat seperti Nenek-Nenek Meski Usianya 20 Tahun, karena Apa?
-
Tusukkan Jarum 10 Cm ke Mr P Agar Tak Ngantuk, Remaja Ini Jadi Sulit Jalan!
-
Perkawinan Sedarah di Sulawesi Selatan, Ketahui Faktor Pemicu Fenomena Ini!
Cairan merkuri yang masuk ke dalam mata juga bisa menyebabkan iritasi selama 15-20 menit.
Begitu pula jika menghirup uapnya. Itu bisa menyebabkan batuk, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas, nyeri dada, muntah, dan sakit kepala.
Apabila tumpahan merkuri tidak segera dibersihkan, uap ini dalam konsentrasi rendah mungkin tidak akan menyebabkan efek samping secara langsung.
Meski begitu, paparan uap jangka panjang yang berulang bisa menyebabkan masalah seperti gemetar, sulit berjalan, lemah, sakit kepala, radang gusi, kulit merah hingga kehilangan nafsu makan.
EPA merekomendasikan langkah-langkah pembersihan berikut ini jika termometer air raksa Anda pecah.
- Jangan biarkan anak membantu membersihkan
- Bersihkan permukaan yang terkena cairan merkuri sampai bersih.
- Jika merkuri tumpah di kain yang udah meresap seperti korden, seprai, karpet dan lainnya lebih baik buang benda tersebut
- Kenakan sarung tangan lateks ketika membersihkan
- Jangan gunakan penyedot debu atau sapu ketika membersihkan merkuri
- Gunakan pipet untuk mengambil manik-manik merkuri
Bagaimana? Adakah di antara Anda yang masih menggunakan termometer kaca?
Terkini
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
- 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
- Daftar Sayuran yang Baik untuk Menjaga Gula Darah Tetap Stabil, Terong Termasuk?
Berita Terkait
-
Tidak Semua Biji-bijian Bisa Dikonsumsi, Seperti Biji dari Buah-buah Ini
-
Ibu Hamil Perlu Batasi Konsumsi Ikan, Ini Alasannya
-
Ramai Petisi Peternakan Ayam Petelur Kandang Baterai, Ketahui Bahayanya
-
Hati-Hati, Ada Lebih dari 100 Bahan Kimia Berbahaya di Mainan Plastik Anak
-
Mengandung Merkuri, Bolehkah Sering Mengonsumsi Ikan dan Seafood?
-
Kadar Merkuri di Dalam Darah Tinggi, Victoria Beckham Kurangi Makan Ikan
-
Mengandung Sedikit Merkuri, Udang Aman Dikonsumsi Ibu Hamil
-
Tes Suhu & Skrining Gejala Dinilai Tidak Memadai untuk Deteksi Covid-19
-
Studi: Tato Bisa Merusak Kelenjar Keringat Kulit
-
Ukur Suhu Tubuh Lewat Pergelangan Tangan Dinilai Lebih Akurat