Senin, 29 April 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Minggu, 14 Juli 2019 | 14:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Penyakit autoimun, khususnya Lupus atau systemic lupus erythematous (SLE), tak perlu ditakuti, kata Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, SpPD-KR.

Lupus merupakan penyakit autoimun sistemik yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ Anda sendiri, berdasarkan Mayo Clinic.

Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Lupus disebut dengan 'penyakit seribu wajah' karena penyakit ini dapat memengaruhi semua organ tubuh, dari kepala seperti otak hingga kaki.

Meski begitu, odapus (orang dengan lupus) tidak perlu khawatir, asalkan terus melakukan kontrol secara rutin, menurut dr. Nyoman.

Pembicara dalam Seminar & Talkshow Lupus (Rosiana/Himedik.com)

"Saya pikir ini bukan hal yang menakutkan. Di negara maju, sulit sekali menemukan odapus yang mengalami fase kritis. Mereka baik-baik saja," jelas dr. Nyoman dalam acara Seminar dan Talkshow 'Hidup Sehat Bersama Lupus' di RSUP Dr. Sardjito, pada Sabtu (13/7/2019).

"Ternyata mereka rajin kontrol, sehingga dokter tahu, 'ini kemana sih arahnya sekarang?'," sambungnya.

Menurutnya, kontrol adalah kunci penting dari pasien odapus agar tetap bisa stabil. Tidak hanya itu, kontrol secara rutin juga mengurangi kemungkinan pasien untuk mengonsumsi obat kimia karena memiliki risiko tersendiri.

"Beberapa pasien saya tanpa obat. Tapi saya berani ngelepas tanpa obat karena rajin kontrol. Sehingga saya tahu," lanjutnya lagi.

Dr. Nyoman juga memberi tips pada odapus agar penyakit ini tidak mudah kambuh.

"Pertama tidak boleh kecapean. Kedua tidak boleh stres. Berikutnya tidak boleh berjemur. Tetapi bukan berarti ada sinar Anda menghindar. Tapi kalau cuma lewat, santai saja," lanjutnya lagi.

BACA SELANJUTNYA

Penderita Lupus Disebut Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona