Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Lupus dikenal sebagai penyakit seribu wajah. Penyakit yang disebut juga systemic lupus erythematous (SLE) ini adalah penyakit autoimun sistemik yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang organnya sendiri.
Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru, melansir Mayo Clinic.
Ini adalah penyakit yang paling banyak diderita oleh pasien yang terkena penyakit autoimun di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, dengan jumlah kunjungan 60 hingga 120 pasien.
Penyakit ini cukup sulit didiagnosis karena tanda-tanda dan gejalanya hampir mirip dengan penyakit lain, salah satunya DBD.
Baca Juga
-
Pasien Termuda, Gadis 2,5 Tahun Ini Jalani Operasi Stimulasi Otak Dalam
-
Kenali Fakta tentang Kelangsungan Hidup Bayi Prematur Seperti Salmafina
-
Orang Tua Ini Rela Tempuh Jarak 120 Km Tiap 2 Hari agar Sang Anak Bertahan
-
Yuk Daftar Situ Gunung Trail Run 2019, Cek Sederat Manfaat Olahraga Ini!
-
Ketahui Dampak Polusi Udara pada Otak, Jangan Disepelekan!
Sehingga membutuhkan pemeriksaan secara berkala untuk seseorang dinyatakan menderita lupus. Meski begitu ada gejala umum yang dapat diketahui dari penyakit lupus.
"Gejala yang mudah terlihat pada kulit, ada butterfly rash dan ada (pada) kulit-kulit lain. Kemudian sariawan yang tidak nyeri. Lalu terlihat lagi adalah gangguan sendi, mungkin merah, bengkak, nyeri, hangat, gangguan gerak," jelas dr. Sumadiono, SpA(K) dari Departemen Kesehatan Anak di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Butterfly rash merupakan ruam di wajah yang berbentuk seperti kupu-kupu. Ruam ini terdapat pada area kulit di bawah mata serta sekitar hidung.
Tidak hanya itu, gejala umum juga bisa terjadi di dalam tubuh, salah satunya darah.
"Pucat karena gangguan darah, leukositnya turun kemudian mudah berdarah. Mungkin rambut rontok dan demam yang lama. Baru kemudian mungkin kelainan pada jantung, paru-paru, pada ginjal cukup sering pada ginjal, juga pada otak, bisa kejang-kejang dan bisa gangguan psikologis, dan lain-lain," sambungnya, saat acara Seminar & Talkshow Hidup Sehat Bersama Lupus pada Sabtu (13/7/2019).
Di RSUP Dr. Sardjito kasus lupus yang terjadi, yaitu lebih banyak memengaruhi ginjal serta kulit. Sedangkan beberapa justru sampai menyerang sendi hingga otak, menurut dr. Sumadiono.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Ngasal Pakai Tisu Pembersih Toilet, Organ Intim Pria Ini Jadi Ruam dan Nyeri!
-
Jangan Pakai Pakaian Dalam Sepanjang Waktu, Ini 4 Dampak Buruknya!
-
Varian Omicron Bisa Pengaruhi Penis, Ini 4 Gejalanya!
-
Sebelum Hamil, Wanita Wajib Perhatikan Kesehatan Organ Tubuh Ini!
-
Jangan Pakai Pantyliner Terlalu Lama dan Tiap Hari, Ini Risikonya!
-
Jangan Pakai Tisu Toilet untuk Bersihkan Organ Intim, Ini 4 Bahayanya!
-
Seberapa Perlu Vaksinasi Covid-19 pada Pasien Lupus? Simak Kata Ahli
-
Hindari Mencukur Rambut Kemaluan Pada 5 Kondisi Ini, Ketahui Risikonya!
-
Jangan Abaikan Penis Gatal, 6 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya!