Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dewi Perssik dikatakan sudah mulai mengkihlaskan kepergian sang ayahanda, Mochammad Aidil.
Seperti yang dikabarkan, ayah Dewi Perssik meninggal dunia pada Minggu (9/6/2019) ini, pukul 14.45 WIB di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan. Memang beberapa waktu ini ayah Depe dirawat di rumah sakit akibat menderita komplikasi diabetes, penyakit ginjal dan paru-paru.
Keluarga besar Dewi Perssik pun sudah berkumpul di rumah sakit, tempat jenazah disemayamkan untuk sementara waktu.
"Sebagian keluarga sudah di sini, semua (anak-anak almarhum) ada di sini," ujar Angga saat ditemui tim Suara.com di rumah sakit.
Baca Juga
-
56 Tahun Menikah, Pasangan Ini Meninggal Bersama Sambil Bergandengan
-
Makan Roti dari Ibunya, Anak Ini Sesak Napas lalu Meninggal
-
Biasa Main Ponsel Sebelum Tidur, Seorang Ibu Ditemukan Meninggal
-
Meninggal karena Serangan Jantung, Bocah 4 Tahun Dicari-cari Saudara Kembar
-
Dinyanyikan Lagu Jessie J, Ayah Dewi Perssik Berjoget di Ranjang RS
Nantinya, jenazah akan langsung diberangkatkan ke bandara untuk dimakamkan di Jember. Namun, belum dapat dipastikan kapan tepatnya karena belum selesai dengan administrasi rumah sakit.
"Dari sini langsung ke bandara. Belum tahu gimananya, masih tunggu kepastian dokternya bisa keluar dari rumah sakitnya jam berapa," tukasnya.
Kepergian sang ayah tentu menjadi duka mendalam bagi Dewi Perssik, mengingat sang pedangdut kondang ini sangat dekat dengan mendiang ayahnya.
Tidak ada perbaikan yang mudah untuk mengatasi rasa kehilangan orang yang dicintai. Ini adalah rasa sakit yang akan berkurang seiring waktu, tetapi itu mungkin tidak pernah hilang sepenuhnya.
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan orang berduka akan memiliki periode kesedihan, mati rasa, dan bahkan rasa bersalah hingga marah. Tapi secara bertahap perasaan ini akan mereda.
Inilah yang akan dirasakan seseorang saat orang kehilangan orang yang dicintainya.
1. Fisik melemah
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Aging and Immunity, dilansir The Atlantic, menemukan kehilangan orang yang dicintai membuat seseorang lebih rentan terjadap penyakit menular, khususnya pada orang yang lebih tua.
Ini adalah efek dari hormon stres kortisol, yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, diimbangi oleh hormon yang disebut DHEA, yang meningkatkan efektivitas neutrofil (sel darah putih yang digunakan untuk melawan infeksi).
Tetapi sekitar usia 30, tingkat DHEA seseorang mulai turun, membuat sistem kekebalan tubuh mereka lebih rentan terhadap pengaruh kortisol pada saat stres.
2. Berisiko terkena serangan jantung
Sebuah studi pada 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan, risiko seseorang mengalami serangan jantung meningkat 21 kali lipat dalam sehari segera setelah kematian orang yang dicintai dan enam kali lipat pada minggu berikutnya.
Penelitian lain yang dipublikasikan pada awal 2014 di JAMA Internal Medicine juga menunjukkan risiko serangan jantung atau stroke setelah kehilangan pasangan atau orang yang dicintai tetap meningkat selama sebulan.
3. Patah hati
Sindrom 'patah hati' bukan hanya ungkapan saja, namun nyata. Dalam dunia medis ini disebut dengan kardiomiopati takotsubo.
Ini terjadi ketika stes emosional yang ekstrem menyebabkan salah satu ruang jantung membengkak, memicu gejala yang mirip dengan serangan jantung.
Tapi, tidak seperti serangan jantung. Kondisi ini biasanya reversibel dan sangat jarang berakibat fatal, menurut American Heart Association, dengan waktu pemulihan beberapa hari.
4. Kesedihan memengaruhi fungsi kognitif
M. Katherine Shear, profesor psikiatri di Universitas Columbia, mengatakan kepada Everyday Health, "kesedihan dapat mengganggu kemampuan untuk berpikir jernih, membuat keputusan dan penilaian, dan menyelesaikan masalah.”
Pada studi 2010 juga menemukan, kesedihan dapat menurunkan kinerja memori.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Akibat Lutut Menekan Dada Saat Berhubungan Seks, Wanita Ini Hampir Meninggal
-
Bob Tutupoly Alami Penurunan Hemoglobin Sebelum Meninggal, Ini Penyebabnya!
-
Istri Tessy Srimulat Idap Tumor Hati Sebelum Meninggal, Kenali Jenis-jenisnya!
-
Pernah Lihat Orang Meninggal dalam Posisi Tidur? Ini Kata Dokter!
-
Viral Wanita Asal India Meninggal Dunia Saat Berolahraga di Gym, Apa Penyebabnya?
-
Ternyata Begini Proses Berhentinya Otak Ketika Seseorang Meninggal Dunia
-
Ketahui Tanda Gagal Ginjal, Kondisi Idang Rasjidi Sebelum Meninggal Dunia
-
Idang Rasjidi Sempat Dipasang Kateter Jantung Sebelum Meninggal, untuk Apa?
-
Ameer Azzikra Meninggal Karena Penyakit Liver, Ini Penyebab dan Jenisnya!
-
Gegara Gigitan Kelelawar, Pria Ini Meninggal Akibat Terinfeksi Rabies