Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Cacar monyet alias monkeypox adalah penyakit langka mematikan yang bisa menimbulkan komplikasi lain. Penyakit langka ini seketika menjadi perhatian setelah muncul kabar mewabah di Singapura sebagai negara ke-4 selain Afrika.
Secara garis besar, cacar monyet ini sama halnya dengan cacar air biasa tapi versi lebih ringan. Tetapi, cacar monyet yang jauh lebih ringan dari cacar air biasa justru lebih membahayan dampaknya.
Perlu diketahui penyakit cacar monyet yang mematikan ini sangat mudah menular. Virus cacar monyet menyebar melalui air liur, urin, dan juga feses.
Salah satu penyebab seseorang terinfeksi cacar monyet ini karena kontak langsung dengan hewan seperti tukus maupun hewan peliharaan yang sudah terinfeksi lebih dulu.
Baca Juga
Seseorang juga bisa terinfeksi penyakit langka ini juga menjalin kontak langsung dengan penderita cacar monyet. Penularan virus cacar monyet antar manusia ini bisa saja terjadi melalui udara atau pernapasan.
Karena itu, banyak ahli menyarankan penderita cacar monyet ini menjalani isolasi di ruangan khusus agar virusnya tidak menyebar.
Selain itu, kita juga perlu mengetahui komplikasi penyakit apa saja yang bisa muncul akibat menderita cacar monyet.
Menurut WHO yang dikutip dari punchng.com, cacar monyet di kulit tubuh bisa menjadi mekrotik dan menghancurkan kelenjar sebaceous. Pada kondisi yang lebih serius bisa juga menyebabkan depresi karena lamanya luka bekas cacar monyet itu akan hilang.
Biasanya penderita cacar monyet memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menghilangkan bekas luka cacar monyetnya.
Melansir dari verywellhealth.com, kelenjar sebaceous adalah organ mikrokopis di kulit yang mengeluarkan zat berminyak disebut sebum guna melumasi serta melembabkan kulit.
Kelenjar sebacous merupakan bagian dari sistem integumen yang meliputi kulit, rambut, kuku dan struktur lain guna membantu melindungi tubuh dari kerusakan lingkungan atau fisik.
Kelenjar ini termasuk bagian dari unit pilosebaceous yang terdiri dari folikel rambut, batang rambut, dan otot-otot erector pili.
Jika kelenjar sebbacous ini rusak, kulit bisa menjadi kering dan kehilangan elastisitas bersamaan. Akibatnya, rambut juga akan lebih rapuh.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
4 Tahapan Lesi Kulit Cacar Monyet, Seperti Apa?
-
Waspada, Virus Monkeypox Bisa Menular Walau Tidak Ada Gejala
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Bintang Porno Gay Terinfeksi Cacar Monyet, Begini Awal Gejalanya!
-
1 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Indonesia, Kenali Gejala dan Pencegahannya
-
Gejalanya Hampir Mirip, Ini Lho Perbedaan Cacar Monyet dan IMS!
-
Penelitian Temuan Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan Hidup di Permukaan
-
Terinfeksi Cacar Monyet, Hidung Pria Ini Alami Ruam Hingga Membusuk!
-
Seekor Anjing Terinfeksi Cacar Monyet, Benarkah Menular dari Manusia ke Hewan?
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan