Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Shevinna Putti Anggraeni : Senin, 13 Mei 2019 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Hebohnya penyakit langka cacar monyet alias monkeypox di Singapura perlu dijadikan kewaspadaan. Virus cacar monyet ini memiliki hubungan erat dengan virus cacar (smallpox) yang sudah dieradikasi sejak tahun 1980-an.

Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit langka yang tidak biasanya ditemukan di luar Afrika. Singapura yang baru-baru ini menemukan kasus cacar monyet pun terdaftar menjadi negara ke-4 di luar benua Afrika yang telah terinfeksi virus ini.

Monkeypox mirip cacar air. Virus ini menyebar melalui air liur, urin, dan juga feses. PHE menjelaskan, infeksi ini akan menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan mereka yang terinfeksi.

Pada dasarnya virus cacar monyet ini mirip dengan penyakit cacar biasa yang telah diberantas pada tahun 1980 dan jauh lebih ringan. Tetapi, penyakit cacar monyet yang dianggap lebih ringan dari cacar biasa ini bisa berakibat fatal.

Penyebab seseorang terinfeksi virus cacar monyet (Pexels/Sebastian Voortman)

Sebagian besar orang yang terinfeksi virus cacar monyet meninggal dunia, terutama penderita kelompok usia lebih muda.

Melansir dari who.int, adapun tanda dan gejala seseorang menderita cacar monyet alias monkeypox yang sekarang sudah sampai di Singapura. Biasanya gejala akan muncul pada 14-21 hari setelah terjadinya infeksi virus cacar monyet.

Infeksi ini pun terbagi menjadi 2 periode, yakni:

1. Periode infeksi 0-5 hari

Biasanya orang akan mengalami demam, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan kekurangan energi.

2. Periode infeksi 1-3 hari (setelah munculnya demam)

Penderita akan mengalami ruam di wajah yang menyebar ke bagian tubuh lainnya. Bagian tubuh yang biasanya paling terinfeksi yakni wajah, telapak tangan dan kaki.

Ruam yang berisi cairan ini akan terjadi kurang lebih 10 hari. Lalu perlu waktu 3 minggu untuk ruam tersebut lenyap dari kulit.

Jumlah lesi yang muncul sebagai gejala cacar monyet pun cukup banyak, biasanya memengaruhi membran mukosa mulut, genitalia, kelopak mata dan bola mata.

Beberapa penderita juga mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang parah sebelum munculnya ruam. Kondisi itulah yang menjadi ciri khas penyakit cacar monyet dibandingkan cacar biasa.

Kasus ini biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak dengan tingkat paparan virusnya, status kesehatan penderita serta tingkat keparahan komplikasinya.

Secara umum, kelompok usia muda lebih rentang terinfeksi virus cacar monyet ini yang bisa menyebabkan kematian.

BACA SELANJUTNYA

Gejalanya Hampir Mirip, Ini Lho Perbedaan Cacar Monyet dan IMS!