Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebagian orang yang berusaha mencegah kenaikan berat badan mungkin akan mengganti nasi dengan kentang. Tetapi, apakah kentang benar-benar membantu kita mencegah kenaikan berat badan atau obesitas?
Faktanya melansir dari healthxchange.sg, baik kentang maupun nasi adalah karbohidrat komplek yang jika dimakan dalam jumlah sedang tidak akan membuat gemuk.
Tetapi, kentang saja juga bisa menyebabkan masalah obesitas jika mengonsumsi dengan cara masak dan jumlah yang salah.
Contohnya, jika kita mengonsumsi kentang dengan cara ditumis atau digoreng menggunakan mentega atau margarin. Alih-alih mencegah kegemukan, cara masak kentang seperti itu justru meningkatkan jumlah kalori sebanyak 5 kali lipat dari kentang rebus.
Baca Juga
Sama halnya jika kita mengonsumsi nasi dengan cara yang salah seperti mengolahnya menjadi nasi goreng, nasi ayam atau nasi biryani.
Pengolahan nasi seperti itu hanya justru menambah kadar kalorinya yang menyebabkan kegemukan.
Artinya, nasi dan kentang sama-sama makanan yang tidak akan membuat gemuk selama kita mengonsumsinya dalam jumlah yang benar dan tidak berlebihan.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik meskipun sudah mengonsumsi nasi atau kentang dengan benar juga tidak akan membantu dalam mencegah kenaikan berat badan.
Lalu, apakah mengonsumsi kentang dan nasi bersamaan boleh?
Makan nasi dan kentang secara bersamaan sering dikaitkan dengan masalah diabetes tipe 2.
Sebagian besar varietas kentang dan nasi adalah karbohidrat indeks glikemik tinggi yang telah dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2.
Karena nasi dan kentang memiliki banyak manfaat gizi, para ahli kesehatan menyarankan agar mereka dimakan dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang.
Ukuran porsi dan metode memasak yang sehat adalah beberapa faktor yang perlu diingat ketika mengonsumsi nasi dan kentang. Penderita diabetes juga dapat dengan aman menikmati nasi bergizi dan olahan kentang dalam porsi kecil sebagai bagian dari rencana makan sehat yang mencakup biji-bijian, daging tanpa lemak, dan buah-buahan dan sayuran berserat tinggi.
Tag
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
7 Efek Begadang bagi Kesehatan, dari Obesitas hingga Menurunkan Konsentrasi
-
Selain Menambah Energi, Ini Efek Makan Nasi Putih yang Perlu Anda Tahu
-
Selain Menambah Energi, Ini Efek Makan Nasi Putih yang Perlu Anda Tahu
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Mikroba di Usus Berkontribusi pada Obesitas, Bagaimana Hubungannya?
-
Quinoa vs Nasi Putih, Mana yang Lebih Sehat?
-
Ilmuwan Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Menyerang Jaringan Lemak
-
Anak Perempuan Obesitas Lebih Berisiko Kembangkan Penyakit Kardiovaskular
-
Jangan Hindari Makan Nasi Saat Diet, Ini 5 Manfaatnya untuk Tubuh!
-
Awas, Minuman Pemanis Buatan Justru Bikin Nafsu Makan Meningkat