Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - World Health Organization (WHO) mengungkapkan, olahan daging termasuk karsinogenik bagi manusia. Selain itu, WHO juga mempertingatkan masyarakat bahwa mengonsumsi 50 gram daging olahan sehari dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus sebesar 18 persen.
Namun, para peneliti dari University of Oxford memiliki data lain yang lebih mengkhawatirkan. Dikatakan tim peneliti, hanya mengonsumsi 25 gram daging olahan setiap hari sudah cukup untuk meningkatkan risiko terkena kanker usus sebesar 20 persen.
Data tersebut didapat setelah proses analisis pola konsumsi setengah juta masyarakat Inggris berusia 40 hingga 69 tahun selama hampir enam tahun.
"Studi kami memberikan wawasan yang lebih terkini yang relevan dengan konsumsi daging saat ini," kata Profesor Tim Key.
Baca Juga
-
Tak Sesuai Jadwal, Pasien dan Keluarganya Sempat Menunggu di RS Sardjito
-
Surat Suara bagi Pasien RSUP Dr Sardjito Terbatas, Ini Penjelasan Tim KPU
-
Seusai Nyoblos, Ketahui 4 Cara Bersihkan Tinta Ungu di Jari
-
Kamu Perlu Waspada! Ikuti Quick Count Bisa Picu Serangan Jantung
-
Antisipasi untuk Minimalisir Stres Pasca-Pemilu, Ini Langkah Kemenkes
Selama waktu tersebut, diketahui sebanyak 2.609 responden mengembangkan kanker usus. Mereka yang makan 76 gram daging merah dan daging olahan sehari memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena penyakit daripada mereka yang hanya makan 21 gram sehari.
Lalu, risiko kanker usus juga naik 20 persen setiap mengonsumsi 25 gram daging olahan tambahan setiap hari.
Angka risiko kembali meningkat sebesar 19 persen setiap mengonsumsi 50 gram daging merah setiap hari.
"Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan sehat pada diet kita. Anda bisa mencoba melakukan satu hari tanpa daging, mencari resep menggunakan ayam dan ikan segar, atau menukar daging dengan kacang-kacangan," kata Dr. Julie Sharp, dari Cancer Research UK, seperti dilansir Suara.com dari laman News.com.au. Hasil temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal International Journal of Epidemiology. (Suara.com/Risna Halidi)
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
3 Bahaya Konsumsi Daging Anjing yang Perlu Diketahui
-
Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!
-
Jangan Khawatir, Ini Cara Aman dan Sehat Makan Sate Daging Kurban!
-
Takut Makan Daging Kurban Karena Kolesterol Tinggi, Ini Kata Ahli!
-
Bahayakah Konsumsi Daging Sapi yang Terinfeksi PMK? Begini Penjelasan Dokter Hewan
-
Terlalu Banyak Asupan Protein Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria, Kok Bisa?
-
Hati-hati, Keseringan Makan Daging Bisa Turunkan Tingkat Kesuburan Pria!
-
Daging Olahan Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi, Ini Saran Pakar!
-
Gadis Remaja yang Jarang Konsumsi Produk Hewani Bisa Alami Dampak Ini
-
Inilah Alasan Sering Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung