Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian, terutama pada wanita. Para peneliti pun telah mencoba melakukan penelitian mengenai faktor pencegahnya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perempuan bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara dengan membatasi pola makan mereka tak lebih dari delapan jam. Ya studi yang dilakukan University of California menemukan bahwa membatasi konsumsi makanan dapat mengurangi pertumbuhan tumor bahkan ketika makanan yang mereka konsumsi tinggi lemak.
Hasil temuan ini memperkuat bukti di mana obesitas dan sindrom metabolik merupakan kumpulan faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena stroke dan diabetes, juga merupakan faktor risiko kanker, terutama kanker payudara.
"Temuan kami menunjukkan bahwa pola makan yang dibatasi waktu ini lebih efektif dari diet rendah kalori dalam menurunkan tingkat insulin yang juga mengurangi pertumbuhan tumor payudara," ujar peneliti utama pascadoktoral Dr Manasi Das di University of California, San Diego dilansir Suara.com dari Nypost.
Baca Juga
Dr Das mengatakan bahwa pembatasan waktu makan ini bisa jadi strategi efektif dan murah dalam menekan kasus kanker payudara. Untuk mengarah pada temuan ini, peneliti menganalisis efek pembatasan konsumsi makanan pada tikus dalam tiga studi berbeda.
Dalam studi pertama, tikus dibuat obesitas dengan pemberian diet tinggi lemak 60 persen selama 10 minggu dan kemudian dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok memiliki akses 24 jam ke makanan, sementara yang lain memiliki delapan jam akses makanan pada malam hari ketika tikus paling aktif.
Tikus dengan obesitas dibandingkan dengan kelompok tikus yang diberi diet rendah lemak 24 jam sehari. Semua tikus disuntik dengan sel kanker payudara tiga minggu setelah dimulainya jadwal makan yang terbatas, dan pertumbuhan tumor diukur secara berkala.
Dalam studi kedua, tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk mengembangkan kanker payudara, dibagi menjadi dua kelompok, pertama menerima diet tinggi lemak 24 jam sehari, dan yang lain mengikuti diet tinggi lemak, terbatas waktu, sementara pertumbuhan tumor diukur secara berkala dengan pencitraan ultrasonografi.
Sedangkan pada studi ketiga, beberapa tikus yang diberi diet rendah lemak ditanamkan dengan pompa insulin, sementara yang lain menerima saline sebagai kelompok kontrol.
Dalam pendekatan kedua, tikus-tikus yang menjalani diet tinggi lemak menurunkan kadar insulinnya dengan diberikam diazoksida ke dalam makanannya. Sedangkan tikus-tikus yang menggunakan diet tinggi-lemak tanpa diazoksida digunakan sebagai pembanding, dan pertumbuhan tumor diukur dari waktu ke waktu.
"Dalam studi ini, pola makan terbatas waktu memiliki efek dramatis dalam menunda perkembangan tumor, dan mengurangi pertumbuhan tumor pada tikus obesitas. Tikus yang ditanam pompa insulin mengalami pertumbuhan tumor yang lebih cepat daripada kelompok kontrol dan tikus yang diberi diazoksida penurun insulin efektif mengurangi pertumbuhan tumor," tandas dr Das.
Sehingga disimpulkan pola makan berbatas waktu efektif kurangi risiko kanker payudara. (Suara.com/Firsta Nodia)
Tag
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
-
Pengidap Kanker Payudara Semakin Muda, Ingatkan Lagi Pentingnya Deteksi Dini Melalui Sadari dan Sadanis
-
Melly Goeslaw Bahagia Setelah Operasi Bariatrik, Bisakah Berat Badannya Naik Lagi?
-
Makanan dan Minuman Ini Sangat Bagus untuk Penderita Demam Berdarah, Apa Saja?
-
Olivia Newton-John Meninggal Dunia Karena Kanker Payudara, Waspadai Gejala dan Penyebabnya!
-
Tips Diet Ini Justru Efektif dan Bikin Cepat Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?
-
Ingin Menambah BB? Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini Secara Rutin!
-
Harus Dijaga, Inilah Makanan yang Harus Dihindari Setelah Operasi Batu Empedu
-
Pola Makan Optimal Dapat Meningkatkan Peluang Hidup Menjadi Lebih Panjang
-
Sarapan Terburuk bagi yang Ingin Menurunkan Kolesterol, Apa Itu?