Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sepucuk cotton bud menyebabkan seorang pria dari daerah Conventry pingsan. Peristiwa itu terjadi setelah cotton bud yang ia pakai tersangkut dalam telinganya.
Pria yang tak disebutkan namanya itu langsung dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans begitu pingsan. Mengutip Daily Mail, Kamis (7/3/2019), dia juga mengalami kejang, sakit kepala, sakit telinga, dan cairan keluar dari telinganya.
Rupanya ia memiliki infeksi di tengkoraknya yang disebabkan oleh kapas yang tersangkut di telinganya. Dia bahkan mengaku butuh berpikir keras untuk mengingat nama-nama orang sebelum menjalani rawat inap, dan ia juga sempat muntah-muntah.
Dokter pria ini telah merawatnya karena infeksi telinga yang parah, tetapi tak memberikan kesembuhan. Begitu pria ini masuk rumah sakit, dokter di sana menemukan, masalah sebenarnya terletak jauh di dalam tengkoraknya.
Baca Juga
Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Alexander Charlton menulis dalam jurnal BMJ Case Reports, "(Pasien ini) memiliki latar belakang nyeri telinga kiri yang hilang dan kehilangan pendengaran selama lima tahun terakhir. Dia juga mengaku lebih pelupa terhadap nama dalam beberapa hari terakhir, meskipun telah membantah gejala neurologis lainnya."
Setelah memberinya antibiotik untuk berjaga-jaga jika sang pasien menderita infeksi otak yang mematikan, meningitis, petugas medis memutuskan untuk mengeksplorasi telinga pria itu dengan memberinya bius total.
Mereka menemukan bahwa bagian dalam saluran telinganya meradang dan penuh dengan cairan serta puing-puing cotton bud yang tersangkut. Tidak jelas berapa lama tunas kapas itu berada di telinganya, tetapi pasien tersebut menderita gangguan pendengaran selama lima tahun.
Petugas medis mengeluarkan cotton bud dan puing-puingnya, lalu mendiagnosis pria itu dengan infeksi yang tidak biasa, yang disebut necrotising otitis externa. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri dan memengaruhi saluran telinga, tulang di sekitarnya, dan, dalam kasus pasien ini, jaringan di dalam tengkorak, tetapi tidak di otak.
CT scan yang digunakan dokter untuk mendiagnosisnya menunjukkan abses di dalam tengkorak, dalam bentuk ruang kosong kecil antara tulang dan otaknya. Setelah telinganya dibersihkan dan ia diberi antibiotik intravena, hasil scan enam hari kemudian mengungkapkan bahwa absesnya telah menyusut.
Setelah seminggu di rumah sakit, pasien dipulangkan dengan persediaan obat delapan minggu. Dia pun pulih total setelah 10 minggu.
Tag
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
-
Gara-gara Alergi Gravitasi, Wanita Ini Hanya Bisa Berbaring di Tempat TIdur!
-
Dikira Sakit Biasa, Ternyata Gadis Ini Derita Kanker yang Sudah Menyebar ke Organ Lain
-
Selain Pengaruhi Nafsu Makan, Varian Omicron Bisa Sebabkan Mual dan Muntah
-
Muntah 70 Kali Sehari, Ternyata Wanita Idap Penyakit Langka!
-
Ada Cacing Pita di Otak, Pria Ini Mendadak Kejang dan Meracau
-
Pakar Ungkap Alasan Kenapa Tak Boleh Membersihkan Telinga Pakai Cotton Bud
-
Pingsan Jadi Efek Samping Umum Vaksin Johnson & Johnson, Ini Temuan CDC!
-
Mengapa Muntah Termasuk Gejala Covid-19? Begini Penjelasannya
-
Wajib Waspada, Ketahui Penyebab Anak Alami Kejang Demam Berulang