Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kebanyakan orang merasa malu saat kentut atau mengeluarkan gas, terutama di depan orang. Sebab, tak hanya bunyi yang keluar, tetapi juga bau yang tak sedap.
Meski begitu, kentut adalah hal yang alami dan baik untuk tubuh. Dilansir HiMedik dari health24, Senin (25/2/2019), rata-rata orang menghasilkan sekitar 1,5 hingga 1,5 liter gas di saluran pencernaannya, seperti yang dijelaskan oleh Dr Kyle Staller, ahli gastroenterologi di Massachusetts General Hospital.
Meski begitu, jumlah gas sebenarnya yang keluar saat kentut bervariasi dan sulit bagi dokter untuk memastikan angkanya.
Ada pemikiran bahwa pria cenderung memproduksi lebih banyak gas dibanding wanita. Hal tersebut ternyata hanya mitos.
Baca Juga
-
NTB KLB Rabies, 825 Orang Digigit Anjing, 6 Meninggal Dunia
-
Waduh, Kakek Ini Habiskan Setengah Kaleng Cat karena Dikira Yogurt
-
Terekam CCTV Pria Masturbasi Pakai Sandwich lalu Memberikannya ke Teman
-
Ingin Terkenal, Pemuda Ini Lakukan Livestreaming yang Sebabkan Kematiannya
-
Bocah Tiga Tahun Mati Kelaparan Gara-gara Ditinggal Ibunya Selama Seminggu
"Penelitian belum menunjukkan bahwa produksi gas berkaitan dengan gender," kata Dr Bret Lashner, ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic.
Dr Staller menambahkan bahwa laki-laki dan wanita pada dasarnya sama, yaitu kentut sekitar 20 kali dalam sehari dan hal itu normal. "Itu cukup umum bagi kita semua," tandasnya.
Anda mungkin berpikir, itu terlalu banyak. Namun, kentut tidak hanya terjadi saat kita bangun, tetapi juga saat kita tidur.
Dijelaskan oleh Dr Ashkan Farhadi, ahli gastroenterologi di Orange Coast Memorial Medical Center, manusia memperoleh gas saat menghirup udara atau saat bakteri di usus mengeluarkan gas.
"Jika tubuh Anda tidak dapat menyerap atau mencerna nutrisi tertentu maka mereka akan pergi ke usus besar di mana bakteri alami yang hidup di sana akan 'berpesta' dan menghasilkan lebih banyak gas," terang Dr Staller.
Bakteri tersebut tidak berbahaya dan membantu manusia dalam mencerna makanan.
Beberapa orang mungkin berpikir, mengapa ia terlalu sering kentut. Pemicunya untuk setiap orang bisa saja berbeda.
Namun, Dr Staller menjelaskan, masalah yang cenderung dialami oleh banyak orang, yaitu FODMAP atau oligosakarida difermentasi, disakarida, monosakarida, dan poliol. FODMAP adalah makanan yang sulit dicerna dan biasanya menghasilkan gas yang berlebihan.
FODMAD terkandung dalam banyak makanan, bahkan yang sehat, seperti sayuran dan susu. Makanan tersebut akan dicerna oleh bakteri di usus besat sehingga menghasilkan gas yang lebih banyak.
Menurut Dr Farhadi, jika Anda kentut lebih banyak dari biasanya coba kurangi makanan yang tinggi FODMAP. "Coba lihat apakah itu membuat perbedaan. Jika gagal, dan kentut masih memengaruhi kualitas hidup Anda, carilah bantun medis," pungkasnya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
-
Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Pernah Makan Kurma Muda? Ini Lho Beragam Manfaatnya
-
Hepatitis Akut Misterius Sudah Menyebar ke 35 Negara!
-
Gara-gara Makan Samdwich di Restoran, Pria Ini Tak Bisa Berhenti Kentut
-
Pria Bau Mulut Lebih Berisiko Alami Disfungsi Ereksi, Kok Bisa?
-
Inilah Alasan Mengantuk Setelah Makan Siang, Bukan Karena Makanannya lho!
-
Minum Air Sebelum, Selama, dan Setelah Makan, Adakah Efek Sampingnya?
-
Minum Teh Punya Efek Baik untuk Pencernaan, tapi Tergantung Jenisnya
-
Hati-hati Memilih Suplemen Vitamin C, Terutama yang Mengandung Soda!