Jum'at, 03 Mei 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Yuliana Sere : Sabtu, 23 Februari 2019 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Kebanyakan orang berpikir bahwa kekasih mereka akan menjadi pasangan seumur hidup mereka. Kemudian karena satu dan lain hal, semua momen manis itu berubah menjadi kenangan. Patah hati tak dapat dihindari.

Tidak mudah melupakan mantan kekasih. Biasanya ini membutuhkan waktu, tenaga, dan perasaan. Semuanya ini dilakukan untuk menghilangkan keterikatan emosional.

Ketika hubungan itu berakhir, ada banyak emosi yang mungkin dialami seseorang yang patah hati. Selama putus cinta, sesuatu terjadi di tubuh dan otak.

Melansir dari medical daily, ini yang terjadi pada tubuh ketika patah hati.

1. Ada perasaan sakit fisik

Studi menemukan bahwa ada area di otak manusia yang aktif ketika patah hati. Tubuh seolah menipu seseorang untuk merasakan bahwa hati mereka seolah-olah hancur karena patah hati. Namun hal ini tidak benar-benar terjadi.

2. Kepala dan hati mengirim pesan yang berbeda

Putus cinta sering membuat emosi seseorang tak terkontrol (unsplash)

Kepala dan hati tampaknya memiliki pendapat yang berbeda ketika berurusan dengan putus cinta. Kepala memberitahu seseorang bahwa mungkin semua kerja keras akan sia-sia pada akhirnya.

Otak akan mempertimbangkan alasan bahwa perpisahan itu adalah sebuah pengalaman positif atau negatif. Itulah kenapa biasanya hal ini akan menghasilkan emosi campuran.

3. Tingkat stres meningkat

Ilustrasi stres (pixabay)

Perpisahan dari sebuah hubungan menyebabkan peningkatan kortisol. Ini juga dikenal sebagai hormon stres. Ini bisa memberikan dampak yang mengerikan dan bisa memengaruhi metabolisme, tekanan darah, dan mental negatif.

4. Emosi menjadi tidak terkendali

Ilustrasi seseorang yang sedang emosi. (shutterstock)

Kemarahan dan kesedihan adalah emosi utama setelah dan selama perpisahan. Kemarahan mendorong orang-orang yang patah hati untuk bergerak maju dan memeriksa situasi.

Sementara itu, kesedihan membantu orang untuk mengetahui apa sebenarnya arti dari perpisahan. Emosi ini juga membantu orang yang patah hati menemukan sesuatu yang berharga tentang dirinya sendiri.

BACA SELANJUTNYA

Studi: Hubungan Romantis yang Berawal Teman Cenderung Awet dan Bahagia