Kamis, 02 Mei 2024
Dinar Surya Oktarini | Dwi Citra Permatasari Sunoto : Rabu, 06 Februari 2019 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Tes DNA adalah prosedur yang digunakan untuk mengetahui informasi genetika seseorang. Dengan tes DNA, seseorang bisa mengetahui garis keturunan.

Namun, belakangan ini, terdengar kabar bahwa salah satu perusahaan besar swasta pengujian DNA dituduh telah membantu FBI selama berbulan-bulan.

Dilansir dari New York Post, pertama kali dilaporkan oleh BuzzFeed News, Family Tree DNA mengakui bahwa pihaknya telah bekerja dengan penyelidik untuk menguji sampel DNA dan mencocokkannya dengan tersangka atau kerabat mereka.

Meski sebenarnya cukup membantu pihak berwenang, tapi hal itu bisa dibilang melanggar privasi.

Pihak berwenang memang secara aktif menggunakan database DNA yang tersedia untuk publik guna mengungkap kasus kejahatan. Namun, dalam kasus-kasus sebelumnya, informasi genetik diperoleh dari arsip yang tersedia untuk umum di mana individu mengunggah data mereka secara sadar.

Dalam kasus ini, Family Tree DNA menampilkan dirinya sebagai basis data silsilah pribadi di mana pelanggan dapat memiliki hasil DNA mereka yang dicocokkan dengan DNA lain yang tak terhitung jumlahnya dalam mencari kerabat yang hilang dan membantu mengisi silsilah keluarga mereka.

Masalahnya, pekerjaan mereka dengan FBI belum diungkapkan kepada pelanggan mereka. Di lain sisi, lebih dari satu juta catatan DNA sudah dapat diakses melalui fitur pencocokan keluarga.

Meski perusahaan tersebut melanggar privasi, mereka tampak nyaman dengan hal itu dan bahkan merilis pernyataan resmi yang mengklaim bahwa kerjasama mereka dengan FBI akan membantu lembaga penegak hukum menyelesaikan kasus kejahatan lebih cepat dari sebelumnya.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Kembangkan Kemoterapi yang Bisa Mematikan Sel Kanker