Minggu, 28 April 2024
Vika Widiastuti | Yuliana Sere : Rabu, 30 Januari 2019 | 16:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Minyak ikan dapat ditemukan dalam dua jenis sumber, makanan laut dan suplemen. Seperti kita tahu, minyak ikan dapat bermanfaat bagi jantung, namun benarkah hal itu?

Melansir dari medicaldaily, asam lemak omega-3 yang merupakan sumber minyak ikan telah dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung.

Asam lemak tak jenuh ini dapat membantu mengurangi kadar trigliserida dalam darah yang bisa memperlambat penumpukan plak di arteri, menurut Penn Medicine.

Nah, apakah suplemen minyak ikan punya efek perlindungan yang sama dengan minyak ikan?

Jawabannya, tidak. Penelitian menemukan hasil yang beragam. Dalam meta-analisis 2018 dari sepuluh percobaan, para peneliti tidak dapat menemukan manfaat kesehatan jantung dalam mengonsumsi suplemen minyak ikan.

Para ahli menyarankan bahwa tubuh kita merasa lebih mudah untuk menyerap nutrisi dari makanan dibandingkan dengan pil.

"Makanan seperti salmon memberikan lebih banyak manfaat daripada hanya omega-3. Makanan ini memiliki protein, vitamin B, kalium dan masih banyak lagi," tutur Sarah Koszyk, ahli gizi terdaftar.

Ilustrasi ikan (pixabay)

"Ketika mengonsumsi suplemen seseorang hanya mendapatkan nutrisi spesifik tersebut. Karena alasan ini, tubuh memproses suplemen secara berbeda dan seringkali kurang efektif daripada makanan," lanjutnya.

Namun, pada tahun yang sama, suplemen minyak ikan ditemukan mengalami penurunan 25 persen dalam risiko serangan jantung.

Intinya adalah bahwa suplemen minyak ikan telah menunjukkan potensi dalam meningkatkan kesehatan jantung, tetapi hanya untuk kelompok tertentu.

Jika dokter meresepkannya untukmu, lanjutkan meminumnya sesuai petunjuk. Namun, jika kamu meminumnya tanpa disarankan, pil ini mungkin hanya akan membuang-buang uang.

Sebagai gantinya, kamu harus berusaha mendapatkan omega-3 dari sumber makanan seperti salmon, mackerel, sarden, biji chia, kacang walnut, biji rami, dan banyak lagi.

"Sebagian besar bukti untuk manfaat omega-3 berasal dari studi konsumsi ikan," kata Marion Nestle, Ph.D., dari New York University.

Ia juga merekomendasikan pola makan sehat seperti diet Mediterania, bukan suplemen.

BACA SELANJUTNYA

Ahli Kembali Transplantasi Jantung Babi Pada 2 Pasien Mati Otak