Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengesahkan obat baru untuk epilepsi yang terbuat dari CBD ganja, atau yang dikenal sebagai cannabidiol. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman ganja mungkin sudah dikonfirmasi kegunaannya dalam dunia kesehatan.
Saat ini pun semakin banyak negara yang melegalkan ganja untuk kepentingan medis. Pasien dari segala penyakit lantas mempertanyakan apakah mereka bisa menggunakan ganja sebagai pengobatan, tak terkecuali penderita diabetes. Sayangnya, para ahli sendiri tidak bisa memberikan jawaban yang pasti.
Orang dengan diabetes dapat mendiskusikan cara aman menggunakan 'ganja medis' dengan dokter. Namun, dikutip dari Fox News, Rabu (23/1/2019), penelitian tentang ganja medis untuk diabetes masih sedikit sekali dan terkadang menentang bahwa obat tersebut benar-benar menekan risiko diabetes.
Sebuah studi besar yang diterbitkan dalam The American Journal of Medicine menunjukkan manfaat positif ganja untuk penderita diabetes. Para peneliti menemukan bahwa pemakaian ganja berkaitan dengan tingkat insulin puasa yang lebih rendah dan ukuran pinggang yang lebih kecil.
Baca Juga
-
Waspada, Berikut Efek Negatif Akibat Keseringan Nonton Film Porno
-
Ronaldikin Meninggal Dunia, Kenali 5 Jenis Infeksi Paru Paling Mematikan
-
Tiga Obat Eksim yang Bisa Kamu Racik Sendiri di Rumah
-
Dokter Gia Pratama Ajak Pengikut Kurangi Duduk Terlalu Lama, Simak yuk!
-
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Setelah Kamu Berhenti Merokok
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Natural Medicine Journal juga menyoroti hasil positifnya. Dalam tinjauan itu disebutkan, sebuah penelitian di Israel yang mengungkapkan THC dosis rendah, jauh di bawah kemampuan psikoaktifnya, dapat melindungi tubuh terhadap kerusakan organ.
Namun, ada penelitian yang menunjukkan efek negatif juga. Salah satu penelitian yang diterbitkan oleh American Diabetes Association menunjukkan bahwa pengguna ganja cenderung mengonsumsi sekitar 20 persen lebih banyak makanan, makan makanan berkualitas rendah yang mengandung karbohidrat sederhana, memiliki tekanan darah lebih tinggi, dan memiliki persentase lemak viseral yang lebih tinggi. Seluruh hal ini dapat memperburuk risiko diabetes.
Secara resmi, National Institute on Drug Abuse menyatakan bahwa belum banyak penelitian dalam skala besar dilakukan untuk memberikan jawaban yang pasti tentang ganja medis. Maka dari itu, kasus ini menjadi bidang studi yang tidak boleh diabaikan oleh para peneliti.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
-
Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
-
Hati-hati, Kaki Kesemutan Pada Penderita Diabetes Bisa Jadi Tanda Kondisi Serius!
-
6 Buah Ini Justru Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Ini Alasannya!
-
Biasakan Jalan Kaki setelah Makan, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes
-
Cara Menjaga Berat Badan Setelah Operasi Bariatrik, Pembedahan yang Dijalani Melly Goeslaw
-
Bakteri Pada Tinja Orang Sehat Bisa Bantu Obati Diabetes, Ini Temuan Peneliti!
-
Istri Tessy Srimulat Juga Idap Tumor Hati, Adakah Hubungannya dengan Diabetes?
-
Istri Tessy Srimulat Idap Kencing Manis Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya!
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung