Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Gadis 15 tahun menderita penyakit langka. Seperti yang diungkapkan keluarganya, gadis itu bahkan bisa terbunuh hanya karena bau yang menyengat.
HiMedik melansir Mirror, Jumat (18/1/2018), gadis yang bernama Martina Baker dari Maine, AS itu menderita Mast Cell Activation Syndrome (MCAS). MCAS merupakan kondisi imunologis yang membuat dirinya alergi terhadap hampir semua hal, termasuk panas, air, dan parfum.
Bahkan hanya mencium bau minyak goreng atau pemutih membuat remaja itu mengalami syok anafilaksis. Jika tak segera ditangani dampaknya bisa fatal, bahkan kematian.
Gadis itu juga alergi terhadap asap ganja, yang menimbulkan masalah sulit bagi remaja. Apalagi obat ini baru dilegalkan di negara bagian di mana dia berasal.
Baca Juga
-
Idap Kelainan Langka, Gadis 23 Tahun Diduga Diperkosa di Tempatnya Dirawat
-
Diduga Lakukan Kejahatan Seksual, Snap Pecat Karyawannya
-
Sederet Dampak Negatif Merokok, Mulai dari Keriput hingga Payudara Kendur
-
Viral 10YearsChallenge, Kolase Foto ODGJ Ini Jadi Sorotan
-
Kamu yang Beranjak Dewasa, Kenali 5 Tanda Pubertas pada Perempuan, yuk!
Namun, kini keluarganya mampu mengumpulkan 10 ribu US Dollar atau sekitar Rp142 juta sehingga ada harapan baru untuk Martina. Hal itu karena keluarganya telah mampu mendapatkan anjing yang sangat terlatih untuk menjaga Martina.
Dengan bantuan Caiomhe, nama anjing tersebut, Martina bisa menjadi lebih baik. Diketahui Caiomhe telah terlatih dalam mengidentifikasi aroma yang bisa menjadi pemicu yang mengancam jiwa Martina.
Hidung anjing sekitar 100 ribu kali lebih baik dibanding manusia dan hampir setiap proses biokimiawi di tubuh kita ditandai dengan perubahan aroma. Caiomhe bisa mengendus ketika Martina sedang bereaksi, bahkan sebelum Martina menyadarinya.
"Caiomhe telah mengubah hidupku, aku merasa jauh lebih aman saat dia berada di dekatku, aku bisa memiliki kehidupan sosial lagi," kata Martina yang terpaksa bolos sekolah dan tinggal di ruang tertutup di rumah.
"Kadang-kadang bisa sangat sepi, tapi Caiomhe selalu di sampingku, melindungiku, dia pasti teman yang baik," lanjutnya.
Martina mengungkapkan, dirinya dulu sehat dan tidak alergi apapun hingga pada suatu malam, dia tiba-tiba diliputi gejala yang menakutkan. Paginya dia pun bangun dengan gatal-gatal di seluruh tubuhnya.
Dia pun dibawa ke rumah sakit karena menderita reaksi anafilaksis. Tenggorokannya juga membengkak hingga tim medis memberinya EpiPen atau suntikan untuk mengobati reaksi alergi.
"Gejalanya hampir terjadi setiap saat, dia mengalami syok anafilaksis dan kami harus membawanya ke UGD sekitar tiga kali seminggu," kata ibunya, Loretta Morse Leighton (48).
Lalu pada musim panas ketika seekor sigung menyembur keluar dari jendela kamar Martina, dia mengalami syok anafilaksis dan dilarikan ke rumah sakit.
Selama berbulan-bulan, dokter pun binggung oleh kondisi Martina hingga akhirnya Martina dibawa ke ahli imunologi di Massachusetts bernama Jonathan Bayuk. Di sanalah, dia lantas didiagnosis menderita MCAS.
Berkat Caiomhe dan obat penstabil sel mast, gejala anafilkasis Martina mulai berkurang, yaitu dari tiga kali dalam seminggu menjadi sekali dalam setiap empat hingga enam minggu.
Dia juga sering memakai topeng saat pergi ke luar rumah. Sementara Loretta membersihkan dengan cuka daripada produk pembersih dan telah berhenti menggunakan semua deterjen pada sprei dan pakaian.
Mereka juga harus berlatih 'memasak tanpa bau' dan menghabiskan banyak waktu memanggang di luar, bahkan saat musim dingin.
Martina juga alergi pada udara hangat. Jadi kamar tidurnya tidak panas sama sekali, bahkan saat musim dingin di Maine yang membeku.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Gara-gara Alergi Gravitasi, Wanita Ini Hanya Bisa Berbaring di Tempat TIdur!
-
Hotman Paris Alergi Sampo Meski Sudah Pernah Memakainya 2 Kali, Kok Bisa?
-
Hotman Paris Alergi Sampo Sampai Mata Bengkak, Begini Cara Mengatasinya!
-
Tak Ada Biaya Obati Penyakit Langka, Wanita Ini Terpaksa Jual Foto Vulgar di OnlyFans!
-
Bakteri Penyebab Penyakit Langka Ditemukan di Teluk Mississippi, Kenali Tanda-tandanya!
-
David Beckham Terserang Rinitis Alergi, Kenali Tanda-tandanya!
-
Pria Bau Mulut Lebih Berisiko Alami Disfungsi Ereksi, Kok Bisa?
-
Cimory Hadirkan Susu UHT Bebas Laktosa, Aman bagi Pemilik Lactose Intolerance dan Alergi Susu
-
Asik, Peneliti Sedang Mengembangkan Vaksin untuk Penderita Alergi Anjing