Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Apa yang ada di benakmu pertama kali ketika melihat ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa? Selain perasaan takut atau kasihan, pernahkah kamu berpikir tentang kesembuhannya?
Mungkin di luar sana memang banyak ODGJ yang terlantar di jalanan tak punya keluarga hingga mungkin tak punya harapan untuk sembuh. Namun, dengan perawatan dan pengobatan yang tepat, banyak orang dengan penyakit mental dapat sembuh dengan cepat meskipun beberapa orang membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk pulih.
Meski bisa sembuh, sayangnya masih ada masyarakat yang memiliki stigma negatif bahkan melakukan diskriminasi pada mereka. Salah satu contohnya adalah foto ODGJ yang dipasung berikut.
Tren 10YearsChallenge membuat 'pelaku' membuat kolase foto tersebut. Terlihat foto sebelah atas memperlihatkan pria paruh baya yang sedang dipasung, lalu foto bawah pria tersebut terbebas dari pasung.
Baca Juga
Sontak unggahan tersebut viral dan menarik perhatian publik, termasuk dari salah seorang dokter bernama dr. Jiemi Ardian.
"Kesannya lucu, tapi ini nggak lucu sama sekali. ODGJ bisa pulih, yang pulih ini masa ga boleh kembali ke kehidupan normal? Justru ODGJ ga bs kembali karna stigma kita. Kitalah yang membuat orang lain tetap sakit, kitalah yang jahat. Dan karna politik kita jadi tambah jahat.
Ya kalau ODGJ masih mengalami gangguan dalam memberikan pertimbangan, menilai realita dan pengambilan keputusan, ya ga akan dikasi surat rekomendasi dari dokternya to ya. Dan yang nentukan itu dokter, yang sudah belajar belasan tahun."
Di Indonesia angka kejadian penyakit gangguan jiwa berat memang termasuk tinggi. Dilansir dari Hellosehat, Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa penderita gangguan jiwa berat (psikosis) di Indonesia mencapai 0,46 persen atau sejuta orang dari total penduduk.
Per tahun 2010 lalu, jumlah pasien penyakit mental yang dirawat inap terbanyak di rumah sakit (RS) Kelas A adalah Skizofrenia Hebefrenik (1.924 orang), Skizofrenia Paranoid (1.612 orang), Undifferentiated Schizophrenia (443 orang), Schizophrenia Unspecified (400 orang) dan Other Schizophrenia (399 orang).
Tag
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Tidak Hanya Fisik, Covid-19 Ringan Juga Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental
-
Spirit Doll Ramai di Kalangan Selebriti, Begini Komentar Psikiater
-
Pengidap Gangguan Mental Berisiko Tinggi Terkena Covid-19, Ini Penyebabnya!
-
Peneliti: Anak-anak Berisiko Jadi Sumber Penyebaran Varian Virus Corona!
-
Diagnosis Depresi Sejak Dini Itu Penting!
-
Kematian pada Penderita Gangguan Mental Selama Pandemi Covid-19 Meningkat
-
Stres dan Depresi Itu Berbeda, Kenali Ciri-cirinya!
-
Waduh, Viral Load Varian Delta 300 Kali Lipat Lebih Tinggi dari Lainnya!