Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Philip Morris International merupakan perusahaan publik asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang industri rokok dan tembakau.
Perusahaan yang memegang merek terkenal seperti Marlboro dan beberapa merek lain ini berharap menghentikan produksi rokok dan beralih ke produk bebas tembakau.
Perusahaan ini telah mengumumkan bahwa mereka telah memilih untuk menjauh dari produksi rokok dan sebagai gantinya menekankan pada rokok elektronik, dilansir dari newsweek.
Perusahaan ini berfokus pada IQOS, perangkat yang memanaskan tembakau daripada membakarnya. Mereka mengklaim produk tersebut mengurangi jumlah bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam asap rokok hingga 95 persen.
Baca Juga
"Jika kita berhenti menjual rokok, beberapa orang akan menjual itu karena orang membutuhkannya," kata Andre Calantzopoulos, CEO Phillip Morris International.
"Jadi saya tidak berpikir itu akan berdampak pada kesehatan masyarakat," lanjutnya.
"Pada akhirnya, ambisi yang kami miliki adalah mengganti rokok sesegera mungkin dengan alternatif yang lebih baik bagi orang yang sering merokok," tambahnya.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan Maret 2018, badan pemerintah Inggris, Public Health England (PHE) menemukan sementara produk tembakau yang dipanaskan cenderung memiliki tingkat senyawa berbahaya yang lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.
PHE menyarankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuat perbandingan.
Phillip Morris International saat ini menjual produk-produk bebas tembakau lainnya, termasuk e-rokok dan belum memberikan indikasi kapan mereka sepenuhnya beralih dari produk-produk berbasis tembakau.
Di situs webnya, Phillip Morris International menjelaskan alasannya untuk pindah dari rokok setelah produk ini membantu mereka menjadi salah satu perusahaan terbesar saat ini.
"Kami memahami jutaan pria dan wanita yang merokok. Kami mencari alternatif yang kurang berbahaya, namun memuaskan daripada merokok," kata perusahaan tersebut.
"Kami akan memberikan mereka pilihan tersebut. Kami memiliki komitmen terhadap karyawan dan pemegang saham kami. Kami akan memenuhi komitmen itu dengan mengejar visi jangka panjang untuk sukses. Masyarakat mengharapkan kita untuk bertindak secara bertanggung jawab," lanjutnya.
"Dan kami melakukan hal itu dengan merancang masa depan yang bebas asap rokok," imbuhnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, penggunaan tembakau menyebabkan hampir 6 juta kematian per tahun di seluruh dunia, dengan 480.000 kematian terjadi di AS setiap tahun, angka yang setara dengan hampir 1.300 kematian setiap hari di AS.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Amerika Serikat Mencatat Kasus Pertama Infeksi Virus Corona Varian Omicron
-
Waspada, Paparan Asap Rokok Tembakau Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Anak
-
Update Covid-19 Global: Kematian akibat Covid-19 di AS Capai 2.000 Per Hari
-
Joe Biden Menderita Gagap Sejak Kecil, Apakah Bisa Disembuhkan?
-
Joe Biden Menderita Gagap Sejak Kecil, Apa Penyebab Kondisi Ini?
-
Hingga Berminggu-minggu, Ketahui Berapa Lama Nikotin Berada di Dalam Tubuh!
-
Donald Trump Diberi Terapi Antibodi Poliklonal untuk Sembuhkan Covid-19
-
WHO: 1,9 Juta Orang Meninggal karena Penyakit Jantung akibat Rokok
-
Update Covid-19 Global: Amerika Serikat Sumbang Angka Kematian Terbesar
-
Waduh! 80 Persen Kasus Covid-19 di Amerika pada Maret Tidak Diidentifikasi