Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Rambut merupakan mahkota wanita. Cepat atau lambat, mahkota itu akan berubah menjadi abu dan memutih (uban). Untuk menutupinya, banyak orang mewarnai rambut atau bahkan mencabutnya.
Folikel rambut memiliki sel pigmen yang membuat melanin, yaitu bahan kimia yang memberi warna pada rambut. Seiring bertambahnya usia, sel-sel ini mulai mati.
Tanpa pigmen, helai rambut baru tumbuh lebih ringan dan berwarna abu-abu, perak, hingga akhirnya putih. Setelah folikel berhenti membuat melanin, rambut yang tumbuh tidak berwarna lagi.
Dari penjelasan di atas, sudah jelas usia menjadi penyebab munculnya uban. Namun, sebagian besar gen menentukan seberapa dini dan seberapa cepat itu terjadi.
Baca Juga
Jadi, jika salah satu dari orangtua rambutnya sudah mulai memutih di usia 30 tahunan, ada kemungkinan kamu juga mengalaminya. Namun, mengutip dari laman WebMD, masalah kesehatan berikut juga membuat rambut beruban yaitu:
1. Kekurangan vitamin B12
2. Kondisi tumor bawaan tertentu yang langka
3. Penyakit tiroid
4. Vitiligo, suatu kondisi yang menghancurkan sel-sel pembuat pigmen di kulit kepala
5. Alopecia areata, kerontokan yang dipicu karena sistem imun menyerang tubuhnya sendiri.
Selain itu, stres secara tidak langsung juga dapat membuat rambut beruban. Hal ini karena stres dapat menyebabkan rambut rontok sekitar 3 kali lebih cepat dari biasanya dan ada kemungkinan bahwa ketika rambut tumbuh kembali, warnanya akan berubah (putih).
Begitu pula dengan merokok, aktivitas tidak sehat ini memengaruhi kondisi tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki, termasuk rambut.
Satu studi menunjukkan bahwa perokok dua setengah kali lebih mungkin memiliki uban sebelum berusia 30 tahun dibandingkan dengan bukan perokok.
Jadi, kalau kamu memiliki uban di usia dini, kemungkinan besar itu terjadi karena faktor gaya hidup atau keturunan.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
-
Video Guru Panen Ratusan Kutu Rambut dari Kulit Kepala Muridnya, Ini Risikonya Kalau Dibiarkan!
-
Alasan-alasan Umum Rambut Bayi Baru Lahir Rontok, Salah Satunya Masalah Hormon
-
Hindari Mencukur Rambut Kemaluan Pada 5 Kondisi Ini, Ketahui Risikonya!
-
Hyaluronic Acid Tidak hanya Bagus untuk Kulit, tapi juga pada Rambut
-
Rambut Rontok setelah Melahirkan? Normal Kok!
-
Waspada, Long Covid-19 Terlalu Lama Bisa Picu Kerontokan Rambut
-
Keramas di Malam Hari Tidak Menyehatkan? Begini Faktanya!
-
Awas, Permasalahan Kulit Kepala Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
-
Rambut Bayi akan Lebih Lebat setelah Digunduli, Benarkah?