Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang dokter bernama Kenny Banh, MD, yang bekerja di ruang gawat darurat di Community Regional Medical Center, Fresno, California, AS, pada Agustus lalu menangani kasus cacing pita yang dibawa oleh pasien dengan panjang sekitar 30 kaki. Parasit tersebut dililitkan pada kertas penggulung tisu toilet dan ditaruh dalam kantong plastik.
Atas pengalamannya tersebut sang dokter menjelaskan bagaimana cara terbaik menghindari menjadi 'rumah' bagi cacing pita. Berikut petikan wawancara yang dilansir dari laman WebMD.
Pertanyaan: Pasien mengatakan bahwa dia adalah penggemar sushi. Cacing pita dimulai sebagai sesuatu yang sangat kecil pada ikan, bukan? Dan kemudian tumbuh menjadi sesuatu yang lebih besar di dalam tubuh manusia?
Dokter: Benar. Ini adalah siklus hidup yang menarik. Larva kecil mungil itu ada di otot daging sushi, dan sialnya itu adalah bagian yang kita makan. Itu tumbuh menjadi seperti yang kita lihat (cacing pita).
Baca Juga
Pertanyaan: Pernahkah Anda menangani cacing pita sebesar itu?
Dokter: Saya telah banyak melihat cacing pita dan infeksi usus. Bagi saya, itu yang terbesar yang pernah saya lihat dan memecahkan rekor dunia dengan panjang 30 kaki.
Faktanya, parasit usus sering ditemukan di negara-negara dunia ketiga di mana tidak memiliki banyak air minum bersih. Ini sangat jarang di Amerika.
Pertanyaan: Jadi, apakah ini alasan untuk menjauh dari sushi? Apa yang bisa dilakukan seseorang untuk melindungi diri mereka sendiri?
Dokter: Ini cukup sulit karena di AS, sebenarnya sushi sekilas dibekukan dan itu seharusnya membunuh larva (cacing pita). Jadi yang paling penting adalah waspadai penanganan makanan di restoran tempat Anda makan.
Tidak masalah apakah itu sushi, sayuran, daging yang dimasak. Semua hal itu memiliki risiko. Penanganan yang tepat adalah hal utama.
Dari petikan wawancara di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa bahaya cacing pita sebenarnya tak hanya pada sushi, tapi semua makanan karena semuanya memiliki risiko, dan penanganan yang tepat dalam menyajikan makanan adalah hal yang paling utama untuk mengurangi risikonya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Kaleidoskop Kesehatan 2019: 5 Kasus Cacing Pita Menginfeksi Manusia
-
Infeksi Langka, Cacing Parasit pada Sapi Bersarang di Mata Wanita Ini
-
Kembang Kol dan Kubis Juga Rawan Terinfeksi Cacing Pita, Ini Bahayanya
-
Suka Makanan Setengah Matang, Dokter Temukan Cacing di Otak Pria ini!
-
Heboh Dokter Bagikan Foto Jantung Penuh Kista, Ini Penyebabnya!
-
Ngeri! Bermain Tanpa Alas Kaki di Kandang Babi, Bocah Ini Kena Infeksi Kutu
-
Otak Penuh Cacing Pita, Remaja 18 Tahun Meninggal Setelah Makan Daging Babi
-
Remaja Ini Meninggal Akibat Konsumsi Daging yang Kurang Matang
-
Kenali Kista Hati, Penyakit yang Disebabkan oleh Infeksi Cacing Pita
-
Dikira Tumor, Lintah Hidup di Tenggorokan Wanita Ini Sebabkan Migrain