Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Berdasarkan penemuan studi terbaru, ternyata tinggi badan berpengaruh terhadap risiko meninggal. Disebutkan bahwa orang dengan badan pendek lebih berisiko meninggal di rumah sakit.
Kok bisa?
Anda yang memiliki tubuh jangkung bisa sedikit berbahagia karena studi terkini menyebutkan bahwa orang dengan tinggi badan semampai lebih tinggi tingkat kelangsungan hidupnya ketika sakit.
Dilansir Daily Mail, temuan ini diperoleh setelah peneliti menganalisis tingkat kematian 400 ribu pasien di Inggris dari 2009 hingga 2015 berdasarkan tinggi badan mereka.
Baca Juga
Studi menunjukkan bahwa lelaki bertubuh jangkung (2 meter) berisiko sebesar 20 persen meninggal dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Namun risiko ini meningkat sebanyak 29.2 persen pada pasien yang bertubuh pendek (140 cm). Pada perempuan angkanya juga melonjak dari 17.1 persen ke 24.1 persen jika tubuh mereka pendek.
Peneliti utama, Dr Hannah Wunsch mengatakan orang bertubuh pendek lebih berisiko mengalami kematian di rumah sakit karena umumnya peralatan perawatan intensif disiapkan untuk pasien lelaki dengan tinggi rata-rata.
Bisa saja, kata dia, orang yang lebih kecil diberikan dosis obat penenang yang terlalu besar sehingga membuat mereka mengantuk dan dapat menyebabkan mereka berhenti bernapas.
"Ukuran tabung pernapasan yang salah juga dapat menyebabkan kerusakan pita suara pada orang yang lebih pendek," kara Wunsch.
Ia menambahkan, pesan dari penelitian ini adalah agar para dokter menjadi lebih sadar akan tinggi badan orang. Pasalnya ada sebagian orang yang mungkin pendek secara genetik atau juga bisa diakibatkan oleh riwayat medis yakni kemoterapi saat anak-anak yang mempengaruhi tinggi badan mereka.
"Ventilator yang tidak disesuaikan dengan tinggi badan seseorang dapat merusak paru-paru karena dipaksa untuk mengambil napas lebih besar dari yang diperlukan," tambah dia.
Wunsch berharap melalui penelitian ini semakin banyak dokter yang memperhitungkan penggunaan alat-alat medis dengan tinggi badan pasien. Perbedaan tinggi badan seseorang bisa sangat berpengaruh pada keberhasilan perawatan di rumah sakit.
SUARA.com/Firsta Nodia
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Orangtua Wajib Tahu, Stunting Bisa Sebabkan Dampak Jangka Panjang dan Pendek
-
Tubuh Anak Pendek, akibat Genetik atau Kurang Gizi?
-
Prediksi Tinggi Badan Anak di Masa Depan, Hitung Pakai 2 Metode Ini!
-
Segera Cari Bantuan, Ini 4 Ciri Pasien Covid-19 Harus ke Rumah Sakit
-
Temuan Ahli, Tinggi Badan Pengaruhi Risiko Orang Terinfeksi Virus Corona
-
Studi: Anak Bertubuh Tinggi Cenderung Berisiko Mengalami Obesitas
-
Ingat Hal Ini Jika Perlu ke Rumah Sakit saat Pandemi Covid-19
-
Baru 2 Minggu Sembuh, Wanita Ini Kembali Terinfeksi Virus Corona Covid-19!
-
Cegah Corona, Beberapa Rumah Sakit di Jogja Tak Berlakukan Jam Besuk Pasien
-
Kasus Corona Menurun, Wuhan Akhirnya Tutup 16 Rumah Sakit Darurat