Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Boneka memang dapat memberikan kenyamanan bagi anak-anak. Namun, siapa sangka di kehidupan mendatang boneka mungkin juga memberikan dampak serupa bagi penderita demensia?
Dalam postingan Park Terrace Health Campus terlihat para lansia menikmati berpelukan dengan boneka kecil yang dibungkus, seolah seperti bayi. Diketahui lansia yang tinggal di panti jompo Kentucky yang memeluk boneka tersebut memiliki riwayat masalah ingatan yang beragam.
Para peneliti menyebutnya 'terapi boneka'. yang bertujuan untuk membantu orang dengan jenis demensia sedang hingga berat. Meski konsep ini bukan hal baru, tapi para ahli mengatakan banyak pro dan kontra mengenai hal tersebut.
Direktur layanan informasi dan dukungan Asosiasi Alzheimer, Ruth Drew, mengatakan bahwa terapi tersebut dapat meningkatkan suasana hati pasien, menenangkan ketika mereka gelisah, dan memberi mereka rasa persahabatan.
Baca Juga
''Namun, beberapa orang bisa menjadi terlalu terikat pada boneka dan mengalami kecemasan jika keberadaan boneka itu disalahartikan, atau menjadi begitu terlibat dalam merawat boneka sehingga menjadi sebuah tugas yang bisa membuat mereka stres,'' katanya.
''Selain itu, beberapa pengasuh mungkin ragu untuk memberikan mainan kepada orang yang mereka cintai. Mereka mungkin merasa itu merendahkan harga diri,'' imbuh Drew.
Tetapi jika kamu termasuk orang yang terbuka terhadap gagasan itu, mungkin patut dicoba.
''Kami mendorong pengasuh untuk mengeksplorasi kegiatan yang akan melibatkan orang yang mereka rawat.''
''Orang yang hidup dengan Alzheimer, terutama pada tahap lanjutan, dapat menanggapi berbagai interaksi atau rangsangan yang berbeda,'' lanjut Drew.
''Meskipun mungkin tidak pernah ada uji coba ilmiah yang kuat yang membuktikan manfaat terapi boneka, bagi mereka yang menemukan kenyamanan, tampaknya ada cara yang aman untuk meningkatkan kehidupan orang dengan Alzheimer,'' kata Neha Pathak, MD, editor medis di WebMD.
Drew mengatakan bahwa jika boneka sepertinya bukan pilihan yang tepat, mungkin bisa mencari terapi lain yang akan dinikmati seperti musik atau hewan peliharaan.
Kuncinya adalah menemukan kegiatan yang tepat untuk orang dengan penyakit di mana mereka ingat momen itu, dan membantu mereka menikmati hidup dengan bermartabat.
Terkini
- Heboh Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, BPOM Tegaskan Tidak Ada Kejadian di Indonesia
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
Berita Terkait
-
Aktivitas Kecil dapat Mengurangi Risiko Demensia, Begini Penjelasannya
-
Faktor Risiko Demensia, dari Tekanan Darah Hingga Terbatasnya Interaksi Sosial
-
Waduh, Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Alzheimer Lho!
-
Banyak Penderita Penyakit Alzheimer dan Demensia Kekurangan Vitamin D
-
Gejala Awal Demensia, Tak Cuma Mudah Lupa
-
Awas, Konsumsi Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Demensia!
-
Cegah Alzheimer Saat Lansia, Yuk Rutin Konsumsi Kemangi!
-
3 Pekerjaan Rumah Ini Bisa Bantu Atasi dan Cegah Demensia
-
Penelitian Temukan Orang Katarak Lebih Berisiko Alami Demensia
-
Waspada Kebisingan dari Lalu Lintas Tingkatkan Risiko Demensia