Jum'at, 03 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin | Yuliana Sere : Kamis, 20 Desember 2018 | 15:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Tidak sedikit masyarakat yang masih menerapkan penggunaan minyak goreng berulang ketika memasak.

Bahkan sudah menjadi pemandangan yang biasa ketika kamu melihat warung makan penyetan atau pedagang kaki lima yang menggunakan minyak berulang bahkan sampai berwarna cokelat.

Sayang, banyak orang yang sadar hal ini namun tidak mengacuhkan dengan alasan ingin hemat.

Padahal jika dipikir, ini alasan yang tidak masuk akal. Ketika ingin irit namun ujung-ujungnya harus membuang banyak biaya untuk berobat.

Ya, minyak yang dipakai berulang bisa berubah sifatnya jika dipanaskan. Bentuk gugusan asam lemak yang menyerupai kalung mutiara bisa berubah.

Gunakan sedikit minyak jika ingin hemat. (unsplash/@Bernard Tuck)

Minyak bekas juga bisa membentuk karsinogen. Zat ini bisa menyebabkan kanker jika semakin sering dipanaskan.

Selain itu juga sifatnya sebagai anti-inflamasi bisa berubah menjadi inflamator. Kandungan nutrisinya juga akan hilang.

Sangat disarankan untuk tidak menggunakan minyak lebih dari tiga kali pemakaian. Namun ini tergantung pada banyaknya makanan yang digoreng.

Semakin lama kamu menggorang, maka semakin besar kemungkinan minyak akan cepat berubah warna.

Kamu bisa memilih untuk tidak terlalu sering menggoreng. Bikin alternatif lain seperti merebus atau mengukus makanan.

Lakukan variasi memasak agar kamu tidak bosan.

BACA SELANJUTNYA

4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung