Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Demi menjaga keefektifannya, McDonald's meluncurkan kebijakan mengurangi penggunaan antibiotik dalam jaringan pasokan daging globalnya.
''Dengan kebijakan baru kami, McDonald's melakukan bagiannya guna membantu menjaga keefektifan antibiotik untuk kesehatan manusia dan hewan di masa mendatang,'' jelasnya dalam sebuah siaran pers.
McDonald's mengatakan kebijakan tersebut telah berjalan selama satu setengah tahun terakhir. Pemberitahuan itu muncul pada Selasa (11/12) lalu, setelah adanya laporan yang tidak menguntungkan datang dari enam kelompok konsumen pada pertengahan Oktober.
Laporan tersebut menemukan bahwa hanya dua dari 25 jaringan burger AS yang disurvei mendapatkan nilai A dalam menyajikan daging sapi tanpa penggunaan antibiotik rutin. Satu memperoleh D-minus, dan 22 lainnya, termasuk McDonald's, mendapat nilai F.
Baca Juga
''Ini jelas langkah pertama yang sangat menjanjikan,'' kata anggota tim antibiotik Kelompok Penelitian Minat Publik AS, Shelby Luce tentang kebijakan baru McDonald's.
Begitu pula dengan Aaron Glatt, MD, jurubicara Infectious Diseases Society of America, yang juga setuju bahwa kebijakan baru adalah langkah pertama yang baik.
''Apa pun yang membatasi penggunaan antibiotik secara tidak tepat pada hewan akan sangat disambut oleh komunitas penyakit menular,'' kata Glatt, yang juga ketua pengobatan di South Nassau Communities Hospital di Oceanside, NY.
''Mereka harus bergerak dengan sigap,'' komentarnya mengenai restoran yang menyajikan daging.
Para ahli mengatakan bahwa pertumbuhan dan penyebaran bakteri resisten antibiotik menimbulkan krisis kesehatan global. Menurut perkiraan CDC, sekitar 2 juta orang di AS mengembangkan infeksi yang resistan setiap tahun, dan sekitar 23.000 orang meninggal karenanya.
Para ahli setuju bahwa antibiotik yang digunakan oleh produsen daging yang menjual ke restoran cepat saji secara bertanggung jawab akan sangat membantu masalah ini.
Wah, semoga kebijakan baru McDonald's terus berjalan hingga pada tahun-tahun berikutnya ya!
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Bahayakah Konsumsi Daging Sapi yang Terinfeksi PMK? Begini Penjelasan Dokter Hewan
-
Resistensi Antimikroba Paling Parah Terjadi di Negara Miskin & Menengah
-
Lebih Banyak Kematian Resistensi Antimikroba daripada HIV/AIDS & Malaria
-
Bisa Berbahaya bagi Anak, Hindari Antibiotik saat Hamil dan Menyusui
-
WHO Takut Super Gonore Makin Resisten Antibiotik akibat Pandemi Covid-19
-
Dibanding Obat yang Dijual Bebas, Madu Lebih Ampuh Atasi Batuk Pilek
-
Pakai Antibiotik pada Pasien Covid-19 Tingkatkan Resistensi Antimikroba!
-
Wabah Pes Muncul Lagi, WHO dan Pakar Imbau Tidak Perlu Khawatir
-
Bakteri Salmonella Dapat Sebabkan Infeksi Fatal, Butuh Perawatan Segera!
-
Jangan Salah Konsumsi, Obat atau Suplemen Tertentu Dapat Merusak Ginjal!