Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Abbie Trinder (24), seorang wanita asal Wednesbury, Inggris, mengalami kebutaan pada salah satu matanya. Ini ia alami setelah menderita migrain ekstrim pada 2015.
Mulanya ia mengalami sakit kepala yang kemudian diikuti penglihatan yang mulai kabur. Saat didiagnosis, tim medis mengatakan ini hanya akibat dari dehidrasi.
Trinder kemudian diberitahu bahwa ia mengalami tumor di bagian saraf optik yang telah menyebar ke bagian kelenjar pituitarinya. Kemudian di bulan Agustus, ia menjalani operasi.
Namun sayang meski operasinya berjalan sukses, itu semua sudah terlambat untuk mengembalikan penglihatannya. Trinder mengaku mulanya dokter mengatakan ini hanya dehidrasi biasa.
Baca Juga
''Dokter saya terus berkata untuk tetap terhidrasi,'' ungkapnya.
Namun, kemudian saya merasa sangat frustasi ketika sampai di rumah sakit saat dokter mengatakan itu bukan matamu, melainkan otakmu.
Beberapa minggu kemudian, Trinder dipindahkan ke rumah sakit Ratu Elizabeth, Birmingham, di mana dia diberitahu tentang tumornya.
Karena alasan tumor yang tumbuh di jaringan di bawah otak, Trinder 'dipaksa' untuk hidup dengan tumor otaknya yang jinak dan tetap melakukan pemeriksaan otak dan mata secara rutin.
''Tumor terus tumbuh dan telah merusak saraf optik saya yang menyebabkan saya kehilangan hampir semua penglihatan di mata kanan saya.
Sedikit kerusakan juga saya alami pada mata kiri dan pastinya ini akan memburuk dari waktu ke waktu. Saat ini saya jauh lebih berhati-hati tentang kesehatan, diet dan olahraga.
Saya merasa bangga dengan apa yang telah saya capai dan saya senang dengan pandangan baru saya tentang kehidupan,'' ungkapnya.
Dilansir dari dailymail, gejala umum tumor otak termasuk kejang, muntah, kantuk, perubahan kepribadian, dan sakit kepala yang parah dan terus-menerus.
Tanda-tanda lainnya meliputi:
1. Muntah yang terus-menerus
2. Sakit kepala berulang
3. Masalah keseimbangan/koordinasi/berjalan
4. Penglihatan kabur atau ganda
5. Gerakan mata yang tidak normal
7. Perubahan perilaku, terutama kelelahan
Penanganan dari tumor otak bervariasi tetapi bisa termasuk steroid, pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Minum Teh saat Perut Kosong Bisa Bahaya, Ini Alasannya
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Sakit Kepala Akibat Penyakit Biasa dan Meningitis, Ini Perbedaan Keduanya!
-
Sakit Kepala Hanya di Sebelah Kiri? Kemungkinan Ini 3 Penyebabnya!
-
Sering Alami Vertigo? Waspadai Jika Disertai dengan Gejala Lainnya!
-
Sering Sakit Kepala Saat Bekerja dari Rumah, Ternyata Ini Penyebabnya!
-
Sakit Kepala Selama Masa Kehamilan, Kenali 5 Penyebabnya!
-
Studi Inggris: Vaksin HPV Terbukti Mengurangi Kasus Kanker Serviks
-
Sakit Kepala Karena Kelamaan Pakai Masker, Ini Sebabnya!
-
Ternyata Ini Alasan Tumor Otak Glioblastoma Mematikan dan Sulit Diobati