Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Konsumsi gula yang berlebihan sering dikaitkan sebagai penyebab seseorang terkena penyakit diabetes. Bahkan banyak peneliti percaya bahwa gula meningkatkan risiko diabetes baik secara langsung maupun tidak langsung.
Gula sendiri mengacu pada sukrosa atau gula pasir yang terbuat tebu. Sukrosa merupakan disakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Sukrosa yang masuk dalam tubuh akan dipecah oleh enzim yang ada di usus kecil menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa akan masuk ke dalam aliran darah, sedangkan fruktosa langsung masuk ke hati.
Glukosa dalam aliran darah akan meningkatkan kadar gula darah dan memberi sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin. Lalu, insulin akan mengangkut glukosa keluar dari aliran darah dan membawanya menuju sel-sel tubuh yang bertugas untuk mengubahnya menjadi energi.
Baca Juga
Sementara itu, fruktosa di dalam hati akan merangsang produksi sel lemak sehingga bisa menyebabkan peningkatan kadar trigliserida yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan penumpukan lemak di hati.
Selain itu, metabolisme fruktosa juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan menyebabkan artritis (penyakit sendi).
Sejalan dengan penjelasan di atas, sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa orang yang secara teratur minum minuman manis memiliki risiko sekitar 25% lebih besar mengalami diabetes tipe 2.
Bahkan, hanya dengan minum satu minuman manis per hari juga dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 13%. Meskipun penelitian ini tidak membuktikan bahwa gula menyebabkan diabetes, tetapi kaitan antara keduanya sangatlah erat.
Intinya, konsumsi gula berlebih secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal tersebut karena gula berkontribusi terhadap kenaikan berat badan dan peningkatan lemak tubuh yang mana keduanya juga merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes.
Untuk mengurangi efek negatif dari konsumsi gula, WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi gula (tidak termasuk gula alami) maksimal sebanyak 10% dari total kalori harian.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
-
Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
-
Hati-hati, Kaki Kesemutan Pada Penderita Diabetes Bisa Jadi Tanda Kondisi Serius!
-
6 Buah Ini Justru Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Ini Alasannya!
-
Biasakan Jalan Kaki setelah Makan, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes
-
Cara Menjaga Berat Badan Setelah Operasi Bariatrik, Pembedahan yang Dijalani Melly Goeslaw
-
Bakteri Pada Tinja Orang Sehat Bisa Bantu Obati Diabetes, Ini Temuan Peneliti!
-
Istri Tessy Srimulat Juga Idap Tumor Hati, Adakah Hubungannya dengan Diabetes?
-
Istri Tessy Srimulat Idap Kencing Manis Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya!
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung