Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menahan kencing pasti pernah dilakukan semua orang. Misalnya, saat kamu menjadi narasumber di sebuah kegiatan, kamu pasti memilih untuk menahan kencing agar kegiatan tak terganggu.
Lalu, apakah menahan pipis itu aman?
Jika sistem kemihmu sehat, menahan kencing pada umumnya tidak bermasalah. Tidak ada pedoman yang mengatur berapa lama seseorang dapat menahan kencing. Ini bervariasi dari orang ke orang.
Namun dalam keadaan tertentu, menahan kencing untuk waktu yang lama bisa berbahaya. Jika kamu memiliki salah satu kondisi berikut, menahan urin bisa meningkatkan risiko ini:
Baca Juga
1. Prostat membesar
2. Kandung kemih neurogenik
3. Gangguan ginjal
4. Retensi urin
5. Peningkatan risiko infeksi saluran kemih (ISK) pada wanita hamil.
Melansir healthline, saat kamu merasakan dorongan untuk membuang air kecil, ini sebenarnya adalah proses yang sangat kompleks yang melibatkan otot, organ dan saraf yang bekerja sama untuk mengeluarkan cairan dari kandung kemih.
Saraf pada kandung kemih akan aktif ketika sudah dipenuhi cairan. Saraf-saraf ini memberi isyarat pada otak untuk segera mengeluarkan kencing.
Bagi sebagian wanita, dorongan untuk buang air kecil akan lebih meningkat setelah memiliki anak. Ini adalah hasil dari perubahan yang terjadi saat persalinan, termasuk melemahnya otot dan stimulai saraf.
Menahan kencing juga tidak menyebabkan ISK. ISK terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih.
Jika kamu tidak mengosongkan kandung kemih secara teratur, bakteri lebih mungkin berkembang biar di sana. Inilah yang dapat menyebabkan ISK.
Risiko ISK juga akan meningkat ketika kamu tidak minum cukup air. Bakteri yang sudah ada akan berkembang dan berpotensi menyebabkan infeksi.
Beberapa gejala ISK antara lain:
1. Buang air kecil terus-menerus.
2. Sensasi terbakar saat buang air kecil
3. Urin berbau tajam dan keruh
4. Adanya darah
5. Nyeri panggul
Kandung kemih adalah bagian dari sistem kemih dan terhubung melalui ureter ke ginjal. Dalam kasus yang jarang terjadi, urine dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi atau kerusakan ginjal.
Jika memang kamu dalam keadaan yang tidak bisa buang air kecil, beberapa kegiatan ini bisa mengalihkanmu, misalnya mendengarkan musik, tetap duduk jika kamu sudah duduk, membaca buku, tetap dalam kondisi hangat dan main gadgetmu.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Istri Tessy Srimulat Idap Kencing Manis Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya!
-
Sarapan Sebelum Jam 7 Pagi Tingkatkan Usia Harapan Hidup Orang, Ini Hubungannya!
-
Tingkatkan Kesehatan Tubuh, Cobalah Konsumsi Campuran Makanan Ini!
-
Tak Apa untuk Menahan Kencing, tapi Jangan Sampai Dilakukan Terus-Menerus!
-
5 Makanan dan Minuman Ini Bisa Buat Warna Urine Keruh
-
Berapa Kali Harus Buang Air Kecil dalam Sehari? Ketahui Frekuensi Normalnya
-
Berapa Kali Harusnya Kencing Setiap Hari? Simak Kata Ahli
-
Sakit Saat Kencing selama Menstruasi, Simak Fakta Berikut
-
Kenali 3 Kesalahan Buang Air Kecil Pada Pria, Ini Risikonya!
-
Perempuan Hindari Kencing di Bawah Guyuran Shower, Picu Masalah Berikut