Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Garam, yang merupakan natrium klorida telah lama dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Dan tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyebab utama penyakit kardiovaskular.
Tekanan darah adalah ukuran kekuatan darah terhadap dinding arteri. Ketika naik terlalu tinggi, tekanan menyebabkan kerusakan pada banyak organ, termasuk jantung, ginjal, otak bahkan mata.
Di sisi lain, garam bukan satu-satunya penyebab tekanan darah tinggi. Kurang berolahraga, diet yang buruk dan gen juga berkontribusi dalam hal ini.
Menurut ahli nutrisi dan penulis Nutrition for Life dari University of Pennsylvania, Lisa Hark, mengurangi makanan tinggi sodium adalah salah satu cara sederhana untuk menurunkan risiko jantung.
Baca Juga
Program Diet Dietary Approaches to Stop Hypertension yang dikenal sebagai DASH melakukan penelitian soal ini.
''Hasil studi DASH-sodium terbukti meyakinkan bahwa mengurangi sodium bahkan di bawah tingkat yang direkomendasikan memiliki manfaat yang mengesankan,'' kata Christine A. Rosenbloom, PhD, RD, profesor nutrisi di Georgia State University.
Sebuah riset tahun 2003 menunjukkan mengurangi asupan garam sebesar 1000 mg sehari menurunkan tekanan darah sistolik dengan rata-rata 4 mm Hg dan tekanan darah diastolik 2,5 mm Hg pada pasien dengan hipertensi.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2007 di British Medical Journal, tim peneliti menemukan bahwa mengurangi natrium memangkas penyakit kardiovaskular sebesar 25% hingga 30%.
Dalam uji coba lainnya, responden yang mengonsumsi jumlah garam biasa tetapi menambahkan porsi buah dan sayuran memiliki tekanan darah yang turun secara signifikan.
Buah-buahan dan sayuran tersebut meliputi pisang, kismis, bayam, lobak, susu, kentang yang dipanggang dengan kulit, kacang dan plum.
Jadi, diet rendah garam membantu mengecilkan masalah jantung namun juga harus diseimbangkan dengan olahraga serta diet sehat.
Terkini
- 5 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi, Lakukan dengan Rutin
- Studi: Terlalu Banyak Waktu Luang Ternyata Tak Baik untuk Kesehatan Mental
- Belajar dari Kasus Teuku Ryan, Ini 3 Cara Atasai Gairah Seks yang Menghilang karena Stres
- Bisa Bikin Pinggang Ramping, Pemakaian Korset Jangka Panjang Bawa Sederet Masalah Ini
- Heboh Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, BPOM Tegaskan Tidak Ada Kejadian di Indonesia
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
Berita Terkait
-
Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!
-
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia
-
Sereal Ternyata Bisa Memicu Tekanan Darah Tinggi, Kok Bisa?
-
Hati-hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasannya
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Ini Jenis Daging yang Aman Dikonsumsi!
-
Ruben Onsu Sempat Dirawat di ICU Karena Darah Rendah, Ketahui Penyebabnya!
-
Jangan Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Bersamaan, Ahli Ungkap Risikonya!
-
Tekanan Darah Tinggi di Usia Muda Dapat Memperburuk Kesehatan Otak
-
Menjaga Tekanan Darah Pasca Lebaran, Penderita Hipertensi Bisa Terapkan Hal Ini