Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Keloid merupakan bekas luka yang tumbuh di dada, area kepala, dan bahu. Penampakannya seperti benjolan yang membesar. Keloid sendiri bisa muncul akibat adanya bekas luka seperti cacar, suntik, operasi, dan lain sebagainya.
Selain itu, faktor genetik juga bisa menyebabkan seseorang terkena keloid. Lebih jelasnya, ketika tubuh terluka, fibrosa secara otomatis akan terbentuk pada permukaan kulit sebagai upaya perbaikan dan perlindungan.
Bedanya, pada keloid fibrosa malah terus tumbuh dan menebal. Bahkan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan luka tersebut.
Lalu bagaimana solusi menghilangkannya?
Baca Juga
Meskipun terlihat seperti daging yang tumbuh, keloid ini tidak berbahaya. Hanya saja sangat mengganggu penampilan. Kamu yang memiliki keloid bisa menghilangkannya dengan cara memberikan suntikan kortisokosteroid.
Suntikan ini aman dilakukan, namun menimbulkan rasa sakit. Supaya keloid segera mengempis, suntikan harus rutin diberikan minimal dua bulan sekali. Jenis suntikan lainnya yaitu fluorouracil. Suntikan ini biasanya dilakukan dengan atau tanpa steroid.
Cara Lainnya yaitu dengan menggunakan bantuan laser. Namun, dari segi biaya metode laser ini terbilang cukup mahal. Pengobatannya pun harus dilakukan beberapa kali. Tidak bisa sekali laser keloid langsung hilang.
Berikutnya adalah operasi. Cara ini mungkin ada baiknya dijadikan pilihan terakhir. Hal ini dikarenakan keloid sendiri muncul akibat adanya bekas luka termasuk operasi.
Begitu pula radiasi, ada baiknya juga dijadikan pilihan terakhir. Pasalnya radiasi dikhawatirkan memicu pertumbuhan sel kanker. Daripada was-was, lebih baik menghindari bukan?
Sebenarnya masih ada beberapa solusi lain yang bisa digunakan untuk menghilangkan keloid. Di antaranya menggunakan silikon gel, cryotherapy, dan interferon. Namun dari beberapa cara yang disebutkan, suntikan fluorouracil lah yang sering digunakan.
Nah, sudah tahu kan apa itu keloid? Keloid tidak berbahaya kok, jadi tidak perlu khawatir.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Bikin Nggak Pede, Ini 3 Cara Menghilangkan Bekas Keloid dan Luka
-
Jangan Panik Kalau Temukan Benjolan Payudara, Lakukan 3 Langkah Ini Segera!
-
Tidak Hanya pada Rambut, Lidah Buaya Punya Segudang Manfaat untuk Kulit
-
7 Benjolan pada Vagina yang Harus Diwaspadai, Ini Daftarnya
-
Tidak Semua Benjolan pada Vagina Berbahaya, Ketahui Tandanya!
-
Muncul Benjolan Kecil di Vagina atau Vulva? Waspada 5 Kondisi Berikut
-
Efek Vaksin Covid-19 pada Wanita: Muncul Benjolan Mirip Kanker Payudara
-
Waspada Gejala Diabetes Tipe 2, Cek Benjolan di Jari Tengah!
-
Jangan Abaikan, Benjolan di Lidah Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Awas, Lesi Nyeri di Jari Tangan atau Kaki Bisa Jadi Tanda Serangan Jantung