Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menyusui bisa menjadi pengalaman luar biasa bagi ibu dan bayi. Memilih antara memberi ASI atau susu formula juga menjadi keputusan besar bagi orang tua baru.
Para ahli kesehatan percaya bahwa ASI merupakan pilihan terbaik bagi bayi yang sedang tumbuh. Tetapi, tidak semua ibu dapat melakukannya akibat beberapa faktor, seperti kenyamanan, gaya hidup, maupun kondisi medis.
Menurut laman Kids Health Organization, bagi ibu yang tidak bisa menyusui ASI atau memutuskan untuk tidak menyusui, susu formula merupakan alternatif yang sehat.
Susu formula juga memberi bayi nutrisi yang bayi butuhkan untuk tumbuh serta berkembang.
Baca Juga
Memang, beberapa ibu khawatir jika mereka tidak akan terikat dengan bayi apabila tidak menyusui sendiri. Tetapi sebenarnya, ibu yang penuh kasih akan selalu menciptakan ikatan khusus dengan anak-anaknya.
Memberi makan, terlepas dari caranya, adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ikatan tersebut.
Pemberian Susu Formula
Susu formula diproduksi dalam kondisi steril dan merupakan alternatif bergizi untuk ASI. Bahkan, susu formula mengandung beberapa vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Namun, seperti halnya menyusui, ada beberapa tantangan tersendiri yang perlu dipetimbangkan dalam memutuskan memberikan susu formula, yakni:
1. Kekurangan antibodi
Tak satu pun dari antibodi yang ditemukan dalam ASI ada dalam susu formula yang diproduksi. Jadi susu formula tidak dapat memberi bayi perlindungan tambahan terhadap infeksi dan penyakit seperti yang diberikan ASI.
2. Harus selalu tersedia
Penting untuk selalu memiliki persediaan yang diperlukan, termasuk botol dan dot bersih. Jika tidak, bayi akan kelaparan dan menjadi sangat rewel.
Bayi memerlukan susu 8 hingga 10 kali dalam periode 24 jam, orang tua dapat kewalahan apabila tidak siap dan terorganisir.
3. Pengeluaran
Susu formula bisa mahal, dan bentuk bubuk lah yang paling murah. Kandungan di dalamnya juga menentukan seberapa mahalnya susu formula, misalnya susu kedelai dan hypoallergenic.
4. Kemungkinan menyebabkan sembelit dan menghasilkan gas
Bayi yang diberi susu formula mungkin memiliki lebih banyak gas dan buang air besar lebih kencang daripada bayi yang diberi ASI.
Saat Anda menimbang pro dan kontra, bicarakan dengan dokter untuk membantu memutuskan yang terbaik. Anda juga akan memiliki banyak informasi tentang keputusan yang akan dibuat.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
-
4 Buah yang Baik untuk MPASI Bayi, Pastinya Aman dan Bergizi
-
Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
-
Jokowi Angkat Bicara soal Bayi Dicecoki Kopi Sachet, Sentil Posyandu dan BKKBN
-
Jokowi Angkat Bicara soal Bayi Dicecoki Kopi Sachet, Sentil Posyandu dan BKKBN
-
Geger Ibu Kasih Kopi Sachet ke Bayi, 5 Bahaya Mengerikan ini Mengintai
-
Geger Ibu Kasih Kopi Sachet ke Bayi, 5 Bahaya Mengerikan ini Mengintai
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Viral Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Berpergian, Persiapkan 7 Hal Ini Saat Ajak Anak Naik Motor!
-
Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Berpergian Naik Motor, Kapan Waktu Tepat Ajak Anak Motoran?