Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ketika anak-anak masih sangat muda, mereka sering merasa sangat mudah untuk memiliki banyak teman bermain, tidak peduli laki-laki atau perempuan. Orangtua tidak seharusnya buru-buru dalam bertanya soal pacar.
Melansir dari mirror, balita mudah berteman dengan siapa saja karena mereka tidak terlalu tahu banyak tentang stereotip gender sampai mereka menjadi lebih dewasa.
Menurut Vanessa LoBue, asisten profesor Psikologi di Rutgers University di New Jersey, stereotip gender dapat menghambat tumbuhnya persahabatan antara anak laki-laki dan perempuan.
''Dalam penelitian saya sendiri, saya telah menemukan bahwa anak-anak tidak mulai memperhatikan dan mengadopsi perilaku stereotip gender, misalnya lebih suka warna seperti pink atau biru sampai usia dua atau tiga tahun.''
Baca Juga
''Begitu itu dipelajari, mereka mulai melihat perbedaan di antara mereka dan menjadi sadar akan hal itu,'' tuturnya kemudian.
Selain itu, salah satu hal utama yang dapat menghalangi persahabatan antara anak laki-laki dan perempuan adalah tekanan awal yang orangtua lakukan dalam hubungan, yakni dengan menyebut teman anak mereka sebagai pacar.
Menggoda anak tentang hal tersebut, ketika mereka tidak sepenuhnya memahami apa arti istilah pacar, dapat menyebabkan mereka merasa malu dan menghindar dari persahabatan yang berkembang.
Elissa Strauss, ahli pengasuh anak berpendapat mungkin lebih baik untuk mendorong persahabatan antara anak laki-laki dan perempuan tanpa memberi label pacar.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa ada berbagai manfaat yang bisa didapat dari persahabatan antara cowok dan cewek. Ini termasuk belajar tentang menyelesaikan konflik dan meningkatkan hubungan romantis di kemudian hari.
Hal itu karena secara tradisional anak perempuan lebih suka berbicara daripada anak laki-laki yang lebih suka fokus pada aturan daripada perasaan. Bermain dengan anak perempuan juga dapat mendorong mereka untuk lebih terbuka.
Psikolog Michael C. Reichert menambahkan, ''Jika anak laki-laki dapat mempertahankan hubungan persahabatan dengan anak perempuan, maka mereka bisa menuju ke hubungan romantis yang jauh lebih siap untuk keintiman, daripada hanya kepuasan seksual.''
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Orangtua Yuk Temani Anak Bermain, Ini Lho Manfaatnya
-
Anak Juga Perlu Merasa Dihargai, Orangtua Mari Terapkan 4 Cara Berikut
-
Hal yang Hanya Dirasakan Orangtua dengan Anak Kembar, Apa Saja?
-
Tidak Sekadar Makanan, Ini 3 Fakta Penting soal Sereal Bayi
-
Moms, Begini 5 Cara Efektif untuk Hadapi Anak Keras Kepala
-
Penelitian: Gen Orangtua Berpengaruh pada Keberhasilan Pendidikan Anak
-
Bahaya untuk Mental, Ini 5 Dampak Anak Dibesarkan Orangtua Toksik
-
Jaga Kesehatan Mental Anak saat Pandemi, Psikolog Kenalkan Metode HADIR
-
Penelitian: Pendidikan Anak Berpengaruh pada Kesehatan Orangtua
-
Pakar: Bayi Lebih Aman Tidur Sendiri Daripada Sekasur dengan Orangtua