Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Meski tak sebanyak demam berdarah, penyakit malaria tak bisa disepelakan. Penyakit ini menjadi salah satu konsentrasi pemerintah untuk mencari solusi penurunan angka penderitanya setiap tahun di Indonesia.
Malaria adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Parasit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi. Ketika Anda tergigit nyamuk Anopheles betina, parasit akan masuk ke dalam aliran darah dan berkembang biak di hati (liver).
Gejala malaria pada anak biasanya muncul tergantung dari jenis parasit yang ditularkan. Anda perlu waspada jika buah hati Anda menunjukkan berbagai gejala dilansir Suara.com dari Hello Sehat seperti:
-Nafsu makan menurun drastis
-Sakit kepala
-Mual
-Mudah rewel
-Rasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh terutama punggung dan perut
-Limpa yang membesar
-Kejang atau hilang kesadaran ketika malaria sudah menjangkit otak
-Anak mengalami kesulitan untuk tidur
-Demam, bisa terus menerus atau muncul dan hilang secara bergantian
-Demam bisa terus meningkat dalam 1 hingga 2 hari dan bisa mencapai 40,6 derajat celcius
-Badan menggigil tetapi berkeringat
-Laju napas lebih cepat dari biasanya
Baca Juga
-
Perempuan Lebih Cepat Mendapat Pekerjaan Dibanding Laki-laki, Kenapa Ya?
-
Melaney Ricardo Jalani Diet Ketat Demi Hotman Paris, Kenapa Ya?
-
Waspada Gejala Gagal Ginjal Kronis, Jangan Sampai Terlambat Ya!
-
Berhenti Jadi Model karena Buncit, Tasha Ross Ternyata Derita Endometriosis
-
5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Jika Anak Introvert
Dalam beberapa kasus bahkan anak bisa mengalami hipotermia, bukan lagi demam. Artinya, anak memiliki suhu tubuh yang jauh lebih rendah dari biasanya. Umumnya, gejala ini muncul pada anak usia dibawah lima tahun yang terjangkit malaria.
Malaria adalah penyakit yang serius dan terbukti bisa berakibat fatal terutama bagi anak bayi dan balita. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter saat Anda melihat berbagai gejala malaria pada anak. Apalagi jika Anda sedang berada di daerah yang endemis malaria.
Orang tua perlu amati gejala dan tanda-tanda Malaria pada anak sebelum terlambat penanganan dan pengobatannya.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
AMSI, AJI, IJTI dan IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights
-
Mengenal Heatstroke: Bahaya, Gejala dan Cara Pencegahan
-
Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
-
Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
-
Makanan dan Minuman Ini Sangat Bagus untuk Penderita Demam Berdarah, Apa Saja?
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
WHO Memperkenalkan Vaksin Malaria Pertama di Dunia, akan Mulai Diuji di 3 Negara Ini
-
David Beckham Terserang Rinitis Alergi, Kenali Tanda-tandanya!
-
Dokter Sebut Kasus Campak Meningkat, Orangtua Harus Waspadai 5 Gejala Ini!
-
Bisakah Terinfeksi Virus Corona Covid-19 Tanpa Gejala Demam? Ini Kata Ahli!