Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang balita berumur 3 tahun mengalami kejanggalan berupa kejang hingga halusinasi. Setelah diperiksa, ternyata ia menderita gangguan otak yang langka.
Grace Smolinski, bocah asal Illinois itu, sempat kejang dalam beberapa minggu. Lalu suatu hari, Grace tiba-tiba kejang selama tujuh menit dan kehilangan kemampuan untuk berbicara menggunakan kalimat yang lengkap.
Orang tuanya ketakutan melihat kejadian tersebut. Grace pun segera dilarikan ke Lurie Children’s Hospital. Di sana kemampuan bicaranya mulai menurun.
"Dalam beberapa jam setelah sampai ke Lurie, kemampuannya berbicara mulai menurun," kata Erin Smolinski, ibu Grace, kepada SWNS.
Baca Juga
-
Stunting Bisa Dicegah dengan Pemberian Asi Eksklusif, lo!
-
Diduga karena Operasi Plastiknya Gagal, Vlogger Ini Nekat Bunuh Diri
-
Hati-Hati, Kaca Ditemukan di Popok Bayi hingga Lukai Seorang Balita
-
Yolanda Hadid Sangkal Tudingan Bahwa Anak-anaknya Lakukan Operasi Plastik
-
Bibirnya Dicium, Seorang Bayi Terkena Eksim hingga Nyaris Meninggal
"Dia adalah anak yang sangat suka ngomong dan bisa menceritakan sesuatu dengan lengkap, menggunakan kalimat lengkap. Namun dia jadi cuma bisa mengucapkan suku kata. Yang tadinya bisa nyanyi seluruh lagu dari film Moana, tiba-tiba dia jadi susah mengucapkan 'Moana'."
Smolinski mengatakan, kondisi putrinya terus memburuk dan mulai mengalami kesakitan serta mudah marah.
"Dia seperti berpikir ada orang lain di dalam ruanga, dan dia tampak takut pada orang itu," kata Smolinski kepada SWNS.
"Itu menakutkan. Saya bertanya-tanya, apa yang dilihatnya. Para perawat mengatakan kepada saya bahwa dia kemungkinan mengalami halusinasi."
Mengutip Fox News, Jumat (25/1/2019), Smolinski mengatakan, putrinya didiagnosis mengidap ensefalitis autoimun. Bocah tersebut bahkan pernah mengalami serangan jantung dan harus masuk ICU, di mana kejangnya berlanjut lebih hebat lagi.
"Saya merasa hancur melihat 20 orang bekerja, mencoba membenahi kesalahan pada diri Grace," katanya kepada SWNS.
"Dia diintubasi dan saya tak akan pernah melupakan bayangan itu," lanjutnya.
Dua minggu kemudian, Grace kembali ke rumah kepada orang tua dan dua saudara kandungnya. Ia diberi obat kemoterapi dosis bulanan agar tidak kambuh.
Dirinya juga telah kembali ke preschool, dan ibunya mengatakan, keluarganya tidak melihat ada masalah kognitif. "Kami merasa beruntung setiap hari," katanya.
Menurut Pusat Informasi Penyakit Genetik dan Langka (GARD), ensefalitis autoimun adalah sekelompok kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel otak yang sehat, yang mengarah ke peradangan otak. Pasien mungkin mengalami gejala neurologis atau kejiwaan, termasuk kejang, psikosis, masalah bicara, serangan panik, ketakutan, dan lain-lain. Perawatan biasanya akan mencoba mengatasi dengan terapi imunosupresif intravena.
Terkini
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
Dikira Sakit Biasa, Ternyata Gadis Ini Derita Kanker yang Sudah Menyebar ke Organ Lain
-
Ruam Kulit Pada Balita, Hati-hati Gejala Virus Corona Covid-19!
-
3 Genetik Ini Bisa Memengaruhi Efek Psikedelik Pada Tubuh, Apa Saja?
-
Ada Cacing Pita di Otak, Pria Ini Mendadak Kejang dan Meracau
-
Tujuh Juta Anak di Indonesia Alami Stunting, Simak Tiga Tips Mencegahnya
-
Untuk Balita Usia 1-3 Tahun, Sebaiknya Jangan Beri Makanan dan Minuman Ini
-
Khawatir Balita Terkena Asma? Coba Cek Beberapa Tanda Berikut
-
Jangan Diabaikan, Mata Kedutan Bisa Jadi Tanda Gangguan Otak!