Jum'at, 29 Maret 2024
Vika Widiastuti : Jum'at, 25 Januari 2019 | 12:56 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Indonesia memeringati Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari. Dalam rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, masalah stunting masih menjadi prioritas utama.

Stunting merupakan kondisi terganggunya pertumbuhan sehingga menyebabkan anak memiliki tubuh yang lebih pendek dibanding dengan anak-anak seusianya., menurut hellosehat.com.

Masalah ini terkadang dianggap sebelah mata. Padahal jika terlambat ditangani, kondisi stunting tak bisa dipulihkan.

Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, stunting terjadi pada 20 persen kasus kehamilan. Penyebabnya adalah kurangnya asupan nutrisi pada ibu hamil sehingga membuat tumbuh kembang bayi terganggu.

Sementara itu, di Indonesia, menurut Riset Dasar Kesehatan (Risdaskes) pada 2013, ada sekitar 30,8 persen kasus yang terjadi. Angka tersebut telah melebihi ambang batas yang seharusnya tertingginya di angka 20 persen.

Jadi, pada Hari Gizi Nasional ke-59 dalam rangka perbaikan gizi, Kementerian Kesehatan mengambil tema "Keluarga sadar Gizi, Indonesia Sehat, dan Produktif".

Dua tahun pertama atau dikenal dengan 1.000 hari pertama merupakan masa yang kritis bagi tumbuh kembang anak. Asupan nutri sangat penting bagi bayi. Saat ini lah, orangtua seharusnya memastikan anak mendapat asupan gizi yang tepat.

Caranya pun tak susah, ASI eksklusif merupakan cara paling mudah untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang memadai sehingga risiko stunting pun bisa dicegah.

Sebaliknya pemberian ASI yang tidak maksimal atau kurang dari 6 bulan dan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) terlalu dini bisa membuat bayi kekurangan nutrisi dari ASI.

UNICEF dan WHO juga merekomendasikan pemberian ASI ekskusif selama 6. Hal ini karena ASI mengandung gizi lengkap yang mudah dicerna oleh perut bayi yang masih sensitif. Justru memberikan ASI sebelum bayi berusia 6 bulan malah membuat anak lebih tertarik pada makanan dibanding ASI.

Dilansir dari Laman WHO, stunting ternyata juga disebabkan oleh infeksi yang terjadi selama bertahun-tahun. Sementara ASI yang mengandung protei khusus juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Jadi, jika diberikan secara ekskusif, ASI juga bermanfaat menjaga daya tahan tubuh anak.

 

BACA SELANJUTNYA

Dokter: Antibodi Virus Corona Bisa Bertahan Dalam ASI Sampai 10 Bulan