Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Setiap tahun, Organisasi Kesehatan Dunia menerbitkan sepuluh ancaman terbesar. Di tahun 2019 ini, anti-vaksin menjadi ancaman teratas yang akan dihadapi.
WHO menyebut keengganan atau penolakan untuk melakukan vaksinasi meskipun vaksin tersedia menjadi salah satu ancaman utama terhadap kesehatan global pada tahun 2019.
Penetapan ini telah menjadi salah satu agenda yang dilakukan WHO setiap tahun untuk menentukan ancaman yang akan dihadapi selama 12 bulan ke depan. Tahun ini merupakan tahun pertama vaksin berada di paling atas daftar ancaman.
Dilaporkan health, sebanyak dua hingga tiga juta kematian dapat dicegah setiap tahun namun tidak menutup kemungkinan jumlah itu bisa lebih tinggi.
Baca Juga
"1,5 juta dapat terhindari dari kematian jika cakupan global vaksinasi meningkat," tutur anggota WHO.
Menurut WHO, kepuasan diri, ketidaknyamanan dalam mengakses vaksin dan kurangnya kepercayaan diri menjadi alasan utama mengapa orang melewatkan vaksinasi.
Di Amerika Serikat, mereka yang melewatkan vaksinasi untuk diri mereka sendiri atau anak-anak mereka sering menjadikan alasan agama atau gagasan bahwa vaksin mengarah ke autisme sebagai tindakan penolakan vaksin.
Padahal kenyataannya, menurut Pusat Pengendalian Penyakit, vaksin dan autisme tidak ada hubungannya sama sekali.
WHO juga mengatakan bahwa memilih untuk tidak memvaksinasi dapat mengancam kemajuan dalam menanggulangi penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Selama beberapa dekade terakhir, beberapa penyakit seperti polio dan campak telah mengalami peningkatan karena orang sudah mulai menolak vaksinasi.
"Campak misalnya, telah mengalami peningkatan 30% dalam kasus global," kata WHO. Alasan peningkatan ini sangat kompleks dan tidak semua kasus disebabkan oleh penolakan vaksin.
Sementara itu, ancaman kesehatan global lain yang masuk dalam daftar WHO adalah polusi udara dan perubahan iklim, penyakit tidak menular, wabah influenza, pengaturan kesehatan yang lemah, resistensi antimikroba, ebola, perawatan kesehatan yang lemah, Demam Berdarah, dan HIV.
Untuk mengatasi meningkatnya keraguan setiap orang untuk menggunakan vaksin, WHO berencana untuk terus maju dengan tujuan menghilangkan kanker serviks dari vaksin HPV dan menghentikan semua kasus polio di Afghanistan dan Pakistan setelah organisasi ini berjanji akan ada kurang dari 30 kasus di setiap negara.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
WHO: Wabah Cacar Monyet Bisa Dihentikan, Asalkan...
-
WHO Memperkenalkan Vaksin Malaria Pertama di Dunia, akan Mulai Diuji di 3 Negara Ini
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Olahraga Setelah Vaksin Covid-19 Apakah Boleh? Begini Kata Ahli
-
Peneliti: Tak Ada Hubungan antara Vaksin Covid-19 dan Bell's Palsy