Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Beberapa organisasi pengasuhan anak menetapkan denda sebesar £1 atau sekitar 20.000 rupiah bagi setiap orangtua yang terlambat menjemput anaknya.
Menurut penelitian baru dari Direct Line, dalam 12 bulan terakhir, orangtua secara kolektif telah didenda £151 juta atau setara dengan 3 triliun.
Dilansir dari The Sun, Roxie Taylor, seorang ibu dua anak harus membayar 200 ribu rupiah karena terlambat 3 menit saat menjemput putrinya, Savannah.
Beberapa organisasi pengasuhan anak memiliki harga yang bervariasi untuk ini. Di sisi lain, ada juga yang tidak membebankan harganya.
Baca Juga
Penelitian berdasarkan survei terhadap lebih dari 2000 orang dewasa menemukan orangtua terlambat menjemput anak-anak mereka rata-rata tiga kali dalam 12 bulan terakhir.
Sementara lebih dari 259 ribu orangtua telah membayar lebih dari 100 poundsterling dalam setahun terakhir.
Jane Morgan, manajer bisnis di Direct Line Life Insurance, mengatakan banyak orangtua yang meminta bantuan teman-temannya untuk menjemput anak mereka. Alasannya sulit bagi mereka untuk harus pulang pergi dari tempat kerja dan memastikan anak mereka harus pulang tepat waktu.
''Mengingat banyak keluarga yang bekerja dan bergantung pada pengasuhan jenis ini, penting bagi mereka untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan memenuhi kebutuhan serta gaya hidup mereka.''
Liz Bayram, kepala eksekutif Asosiasi Profesional untuk Perawatan Anak dan Usia Dini menambahkan penyedia pengasuhan anak mengeluarkan denda ini untuk menutupi staf lembur.
Ia mengatakan, sebagian besar penyedia pengasuhan anak akan melakukan yang terbaik untuk mendukung keluarga, yang karena keadaan tak terduga, terlambat menjemput anak.
Tetapi penyedia pengasuhan anak juga harus menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Jika orangtua terlambat menjemput anak, itu berarti penyedia pengasuhan anak harus membayar salah satu staf mereka untuk lembur atau dengan kata lain untuk menjaga anak itu sampai orangtua tiba.''
Ia menegaskan hal ini telah disetujui orangtua saat mereka pertama kali setuju untuk menempatkan anak mereka di sini.
Menurutmu, apakah sistem seperti ini juga harus diberlakukan di Indonesia?
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis
-
Cuaca Panas Bikin Nyamuk Tambah Banyak, Begini Cara Menanganinya!
-
Asma pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya untuk Bayi, Begini Cara Mengatasinya!
-
Konsumsi Mie Instan Selama Seminggu, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh!
-
Waspada, Duduk Terlalu Lama Berisiko Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis
-
Jangan Lagi Letakkan Dompet di Saku Celana, Bisa Berbahaya bagi Kesehatan!
-
Hampir 12 Tahun, Wanita Ini Selalu Cegukan Setiap Hari, Apa Sebabnya?