Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Saat ini peningkatan penyakit diabetes melitus tipe 2 pada anak semakin menjadi pehatian. Untuk itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui berbagai faktor risiko yang memungkinkan si kecil menderita penyakit ini.
Saat si kecil menderita DM tipe 2, gejala yang timbul meliputi seringnya infeksi yang dialami, kelelahan ekstrem, pandangan kabur, dan beberapa area kulit yang gelap.
Tidak hanya itu, luka yang lambat sembuh, haus dan lapar yang berlebihan serta sering buang air kecil juga menjadi gejala si buah hati menderita DM tipe 2.
Gejala-gejala di atas tentu bisa saja dialami oleh orang dewasa. Dilansir dari Mayoclinic, kali ini HiMedik sudah merangkum lima faktor risiko yang bisa bikin anak berisiko terkena DM tipe 2.
Baca Juga
1. Gen
Risiko anak mengalami diabetes tipe 2 meningkat jika salah satu orangtuanya mengalami penyakit ini.
2. Umur dan jenis kelamin
Banyak anak yang terkena diabetes tipe 2 pada awal pubertas. Remaja perempuan cenderung berisiko terkena penyakit ini dibandingkan dengan remaja laki-laki.
3. Berat lahir dan diabetes gestasional
Bobot lahir yang rendah dan ibu yang menderita diabetes gestasional (kondisi kadar gula darah tinggi yang terjadi pada wanita hamil) bisa berdampak pada anak.
4. Malas olahraga
Semakin anak tidak aktif berolahraga maka semakin besar ia berisiko terkena diabetes tipe 2.
Aktivitas fisik membantu anak mengendalikan berat badannya sehingga sel dalam tubuh bisa lebih responsif terhadap insulin.
5. Obesitas
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama dari diabetes melitus tipe 2.
Semakin banyak jaringan lemak, terutama di dalam otot dan kulit di sekitar perut maka semakin banyak sel tubuh menjadi insulin.
Sebagai orangtua, pastikan agar anak mendapatkan asupan yang sehat. Biasakan membawa bekal dari rumah sehingga mengecilkan kemungkinan anak jajan sembarangan.
Selain itu, perbiasakan anak untuk sering berolahraga, cukup dengan bersepeda keliling kompleks rumah atau sekedar berjalan kaki 30 menit.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
3 Penyakit Penyumbang Kematian Terbanyak di Indonesia, Bisa Dicegah!
-
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Berisiko Tinggi Meninggal karena Covid-19!
-
Minum Kopi 4 Kali Sehari Bisa Turunkan Diabetes dan Obesitas, ini Alasannya
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis
-
Cuaca Panas Bikin Nyamuk Tambah Banyak, Begini Cara Menanganinya!
-
Asma pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya untuk Bayi, Begini Cara Mengatasinya!
-
Konsumsi Mie Instan Selama Seminggu, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh!