Sabtu, 27 April 2024
Shevinna Putti Anggraeni : Kamis, 18 November 2021 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Musim dingin tidak hanya menyebabkan kulit kering dan bibir pecah-pecah, tetapi juga kekeringan pada seluruh bagian tubuh, termasuk organ intim

Mary Burke, mantan bidan NHS dan perawat klinis senior di London Bridge Plastic Surgery & Aesthetic Clinic mengatakan musim dingin bisa menyebabkan kekeringan pada organ intim. Ia mengatakan wanita mungkin akan mengalami kekeringan pada vagina.

Karena, udara musim dingin yang kering bisa menguras kelembapan tubuh sehingga membuat kulit dehidrasi, pecah-pecah dan sinus kering. Hal ini pula yang menyebabkan kekeringan pada organ intim.

"Kekeringan yang kita alami bisa meluas ke setiap inci dari tubuh kita tanpa disadari, termasuk kelembapan bagian organ intim," kata Mary Burke dikutip dari The Sun.

Tetapi, para ahli membantah hal tersebut. Dr Jen Gunter membantah pernyataan mengenai perubahan cuaca bisa mempengaruhi organ intim seorang wanita.

Vagina, organ intim (Pixabay/silviarita)

Dr Jen Gunter mengatakan kekeringan pada area vagina tidak ada hubungan dengan suhu cuaca di luar, melainkan disebabkan oleh kadar estrogen yang rendah, obat dan sariawan.

"Vagina masih bisa mempertahankan suhu yang stabil karena berasa di dalam tubuh. Sebab, suhu tubuh manusia akan naik ketika suhu di luar turun atau dingin," katanya.

Terlepas dari kebenarannya, kekeringan pada area vagina adalah kondisi yang bisa dialami oleh semua wanita dari Segala usia. Kondisi ini bisa membuat hubungan seks terasa menyakitkan. Adapun gejala vagina kering, termasuk:

  1. Iritasi atau sensasi terbakar pada vagina
  2. Ketidaknyamanan ketika berhubungan seks
  3. Kesulitan terangsang dan mencapai orgasme
  4. Permukaan vagina yang pucat dan tipis
  5. Keseringan buang air kecil
  6. Infeksi saluran kemih berulang

Meskipun vagina kering termasuk masalah organ intim yang sangat umum, kemungkinan besar kondisi ini mempengaruhi wanita yang sedang atau telah mengalami menopause.

Faktor lain dari vagina kering termasuk obat-obatan tertentu, diabetes, menyusui atau melahirkan yang bisa meningkatkan kemungkinan seorang wanita mengalami kekeringan pada vagina.

Pada beberapa kasus, rendahnya kadar hormon seks wanita yang disebut estrogen bisa menjadi penyebabnya. NHS merekomendasikan penggunaan pelumas atau pelembab vagina untuk mencoba dan meredakan gejala.

Bahkan, perawatan seperti estrogen vagina dan terapi penggantian hormon (HRT) dapat membantu mengatasinya. Selain itu, Marry juga menyarankan perubahan gaya hidup untuk menurunkan risiko kekeringan vagina.

BACA SELANJUTNYA

Ngasal Pakai Tisu Pembersih Toilet, Organ Intim Pria Ini Jadi Ruam dan Nyeri!