Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kehamilan terjadi karena pembuahan sel telur oleh sperma. Maka untuk mencapai kehamilan, ketersediaan sel telur dan sperma merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
Melansir dari Healthshots, menopause yang berarti berhentinya haid didahului dengan menipisnya sel telur. Oleh karena itu, kehamilan alami tidak mungkin terjadi setelah menopause. Tetapi kehamilan dapat dimungkinkan setelah menopause pada beberapa kondisi berikut, antara lain:
- Seorang perempuan memilih untuk membekukan sel telurnya, ketika dia masih muda dan berencana menggunakannya untuk kehamilan di tahun-tahun berikutnya.
- Menggunakan telur donor.
- Prosedur peremajaan ovarium yang baru-baru ini dirancang, yang masih dalam percobaan.
Pembekuan telur sendiri telah menjadi prosedur yang sangat populer dan sukses. Perusahaan seperti Facebook dan Google mensponsori karyawan perempuan mereka untuk menjalani pembekuan telur dengan IVF (bayi tabung), sehingga mereka dapat fokus pada karir mereka dan tidak khawatir tentang menopause.
Prosedur ini memberi mereka kebebasan untuk merencanakan kehamilan mereka.
Baca Juga
-
Vaksin Covid-19 Diklaim Aman dan Efektif, Para Ahli Desak Vaksinasi Anak
-
Terkait Virus Corona Covid-19, ini Hubungan Hormon Estrogen dan Kekebalan
-
Diduga Efeknya Lebih Parah, Para Ahli Ragu Suntikan Ketiga Vaksin Covid-19!
-
Lindungi Tubuh dari Virus Corona Covid-19, Cobalah Konsumsi 5 Makanan ini!
-
Jangan Salah Pilih Platform Trading Online, Ini Sejumlah Poin Penting
-
Wanita Berisiko Tinggi Alami Long Covid-19, ini 3 Penyebabnya!
IVF dengan sel telur donor adalah prosedur yang sangat sukses bagi para perempuan yang belum dapat membekukan sel telur mereka lebih awal saat mereka masih muda, atau yang telah merencanakan kehamilan setelah menopause.
Ini juga bermanfaat bagi perempuan yang menderita kegagalan ovarium prematur di mana ovarium berhenti memproduksi telur pada usia dini.
Sebagian besar pusat IVF membantu perempuan menemukan donor sehat yang cocok dan memungkinkan kehamilan dengan merangsang perempuan donor dengan suntikan gonadotropin.
Selanjutnya, telurnya dipanen dengan prosedur pengambilan sel telur yang sederhana, dan kemudian embrio dibuat di Lab IVF dengan pembuahan dengan sperma pasangan penerima.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
-
Aktor Drakor Cha Chung Wa Hamil di Usia 43 Tahun, Ketahui Apa Saja Risikonya
-
Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
-
Cobalah Berhubungan Seks Setidaknya Sekali Seminggu, Ini Lho 3 Manfaatnya!
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Diduga Terinfeksi Bakteri Listeria dari Bayam, Janin Wanita Ini Lahir Mati
-
Olahraga Ini Sangat Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, dari Pilates hingga Berenang
-
Cegah Osteoporosis Pada Wanita Menopause, Makanlah Buah Plum Tiap Hari!
-
Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?