Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sejumlah negara Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeeca karena menyebabkan pembekuan darah pada beberapa orang setelah suntik vaksinasi.
Tapi, risiko terjadinya penggumpalan atau pembekuan setelah suntik vaksin AstraZeneca hanya 0,00021 persen, lebih rendah daripada risiko setelah minum pil KB.
Bahkan aktivitas sehari-hari yang aman dan dilakukan tanpa berpikir dua kali justru lebih berisiko menyebabkan penggumpalan darah dibandingkan suntik vaksin Covid-19.
Contohnya, duduk dengan posisi kaki menyilang sepanjang hari dan naik pesawat meningkatkan risiko terkena trombosis.
Baca Juga
Para ilmuwan dan ahli memberikan informasi ini untuk meyakinkan publik bahwa vaksin AstraZeneca untuk virus corona Covid-19 aman. Karena, hanya sejumlah kecil orang yang mengalami penggumpalan darah setelah suntik vaksin.
European Medicines Agency (EMA) juga mengumumkan sekarang ini tidak ada hubungan langsung vaksin Covid-19 dengan penggumpalan darah.
Penggumpalan darah yang terjadi setelah suntik vaksin AstraZeneca itu hanya sebagian kecil risikonya. Tapibila Anda menghindari suntik vaksin dan tertular virus corona, Anda berisiko 2 persen mengembangkan penggumpalan darah.
"Sebagai ahli kesehatan yang berada di garda terdepan, saya sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Jika saya belum suntik dan saya mendapatkan giliran untuk suntik vaksin AstraZeneca, maka saya tidak akan ragu menerimanya," kata Dr Sarah Jarvis, GP dan Direktur Klinis Patientaccess.com dikutip dari The Sun.
Sarah Jarvis pun menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat kalau vaksin Covid-19 itu menyebabkan penggumpalan darah. Sebaliknya, manfaat yang diperoleh dari suntik vaksin justru lebih banyak daripada risikonya.
Para ahli telah meyakinkan masyarakat umum bahwa vaksin AstraZeneca ini sangat aman digunakan. Organisasi Kesehatan Dunia dan regulator UE sama-sama mengatakan tidak ada indikasi vaksin menyebabkan pembekuan darah.
Regulator Obat Inggris (MHRA) juga memberikan jaminan serupa bahwa tidak ada kasus pembekuan darah yang ditemukan selama uji coba vaksin Oxford/AstraZeneca.
Hal terpenting adalah hasil uji coba telah menunjukkan vaksin Covid-19 itu aman untuk mencegah virus corona, tanpa ada kasus parah dan menurunkan risiko rawat inap.
Seseorang mungkin hanya akan mengalami efek samping wajar setelah suntik vaksin Covid-19, seperti rasa tidak enak badan atau lelah, nyeri, menggigil dan sakit kepala.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Mengenal Gejala Gangguan Pembekuan Darah yang Bisa Berakibat Fatal
-
Gantikan Pil KB, Ilmuwan Swedia Kembangkan Alat Kontrasepsi Implan Elektronik
-
Temuan Baru, Vaksin AstraZeneca Bisa Picu Efek Samping Mielitis Transversa
-
Ahli Ungkap Tingkat Efektivitas Vaksin AstraZeneca untuk Varian Omicron
-
Peneliti: Campuran 2 Jenis Vaksin Covid-19 Picu Efek Samping Lebih Banyak
-
Mirip Vaksin AstraZeneca, Kenali 4 Efek Samping Vaksin Covishield!
-
Thailand Gabungkan Vaksin Sinovac dan Astrazena untuk Tingkatkan Kekebalan
-
Campuran Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Beri Antibodi 6 Kali Lebih Tinggi
-
Usai Suntik Vaksin AstraZeneca, Pria Paruh Baya ini Alami Kelumpuhan!
-
Gabungan Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Bisa Beri Kekebalan Lebih Tinggi