Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Banyak prosedur kecantikan untuk memperbesar ukuran payudara, seperti implan dan filler. Meski implan aman, masih banyak wanita yang takut akan pembedahan dan timbulnya jaringan parut sehingga lebih memilih prosedur filler.
Padahal, prosedur suntik filler tanpa disadari mungkin lebih berbahaya bagi kesehatan mereka.
Konsultan payudara dan ahli bedah endokrin Pusat Medis Prince Court, Harjit Kaur, mengatakan suntik filler payudara lebih mungkin menimbulkan komplikasi.
"Filler sangat populer dalam operasi plastik. Orang menggunakan filler di wajah untuk mengembalikan volume sekaligus mengisi kerutan di kulit. Sedangkan pada payudara, filler disuntikkan ke dalam fasia (lembaran jaringan ikat) yang menutupi otot dada," jelas Kaur, dilansir The Star.
Baca Juga
Meski terlihat prosedur yang mudah, Kaur mengatakan dibutuhkan banyak keterampilan dan panduan ultrasound (USG) untuk menyuntikkan filler ke bidang yang tepat.
"Tapi seringkali, cara melakukannya tidak seperti itu," sambungnya.
Bahaya dari jenis prosedur ini adalah banyaknya ahli kecantikan tidak berizin serta klinis yang menawarkan layanan ini.
Seluk beluk prosedur yang rumit ditambah praktisi tanpa izin menyebabkan filler langsung disuntikkan ke jaringan payudara. Tentu ini menimbulkan dampak medis yang berbahaya.
"Seluruh tekstur dan arsitektur payudara benar-benar tergantikan oleh filler. Ahli bedah kemudian tidak dapat membedakan antara jaringan alami dan filler. Selama periode waktu tertentu, filler dapat mulai membentuk granuloma yang muncul sebagai benjolan menyakitkan di payudara," lanjutnya.
Walaupun ada klaim bahwa filler yang digunakan adalah asam hialuronat dan akan hilang dalam waktu enam hingga 12 bulan, Kaur mengatakan umumnya ahli kecantikan tanpa izin menambahkan zat lain di dalamnya, misalnya silikon.
"Saya juga pernah merawat pasien yang berakhir di Unit Perawatan Intensif karena penekanan kekebalan akut setelah suntikan filler payudara. Tubuhnya tidak merespon secara baik terhadap zat asing yang masuk ke tubuhnya dan itu menyebabkan masalah," imbuhnya.
Bagi wanita yang ingin memperbesar payudara, Kaur menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan payudara bebas dari penyakit. Setelah itu, minta pendapat ahli bedah kosmetik terlatih dari awal hingga prosedur selesai.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Gantikan Pil KB, Ilmuwan Swedia Kembangkan Alat Kontrasepsi Implan Elektronik
-
Operasi Bokong Wanita Ini Rusak Akibat Terlalu Banyak Berhubungan Seks
-
Citra Kirana Dilarikan ke UGD karena Mastitis, Apa Penyebab Kondisi Ini?
-
Citra Kirana Mengalami Mastitis, Ketahui Cara Mengatasinya!
-
Implan Payudara Bocor 5 Tahun, Presenter Ini Harus Jalani Operasi 4 Jam!
-
Harapan Baru, Implan Jantung Revolusioner Diluncurkan di Inggris
-
Bisa Rusak Kapan Saja, Ketahui Tanda Implan Payudara Harus Diganti
-
Implan Payudara Millen Cyrus Kembali Dibahas, Bisa Bertahan Sampai Kapan?
-
Cegah Kehamilan hingga 3 Tahun, Bagaimana Cara Kerja KB Implan?
-
Ngeri, Begini Penampakan Implan Payudara Setelah Diangkat