Kamis, 02 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Selasa, 16 Februari 2021 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Morning after pill atau pil Plan-B, yang disebut sebagai kontrasepsi darurat, dapat menjadi cara aman untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan setelah berhubungan seks tidak aman.

Pil ini mengandung hormon levonorgestrel yang dapat memblokir ovulasi, menghentikan pembuahan, atau mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel ke dinding rahim.

Ada berbagai merek pil kontrasepsi darurat, dan dijual secara bebeas di apotek.

Namun, sebelum mengonsumsinya, Anda perlu mengetahui fakta-fakta tentang kontrasepsi darurat ini:

Ilustrasi pil Plan-B (Shutterstock)

1. Berat badan memengaruhi kefektifan pil

Jika Anda memiliki indeks massa tubuh lebih dari 25, pil Plan-B ini akan kurang efektif, menurut Insider.

Sebuah studi pada 2015 menemukan levonorgestrel kurang efektif pada peserta dengan IMT 25 dibanding kontrasepsi darurat lainnya, seperti ulipristal acetate (Ella) atau IUD tembaga.

2. Semakin cepat mengonsumsinya, semakin efektif

Pil ini dapat diminum hingga tiga hari (72 jam) sejak melakukan hubungan seks, tetapi yang paling efektif adalah meminumnya sesegera mungkin. Kemanjuran akan berkurang seiring berjalannya hari.

Keefektifannya 95 persen pada 12 hingga 24 jam, jika meminumnya 48 hingga 72 jam setelahnya akan turun menjadi 61 persen.

3. Plan B dapat menyebabkan haid tidak teratur

Pil dapat menganggu siklus menstruasi, jadi kemungkinan tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali haid.

Biasanya menstruasi akan tertunda tiga hingga ilma hari, atau mungkin datang lebih awal dari biasanya. Anda juga mungkin akan mengalami bercak atau aliran darah yang lebih ringan atau berat.

Ilustrasi alat kontrasepsi. (Shutterstock)

4. Pil Plan B tidak memengaruhi kesuburan

Salah satu kesalahpahaman umum tentang Plan B, atau kontrasepsi darurat apa pun, adalah bahwa pil akan memengaruhi kesuburan.

"Faktanya, (Levonorgestrel) adalah progesteron," kata Lee Roosevelt , perawat-bidan bersertifikat dan asisten profesor klinis di University of Michigan.

5. Pil kontrasepsi darurat bukanlah obat aborsi

Kesalahpahaman umum lainnya tentang Plan B adalah bahwa pil akan menggugurkan kehamilan. Ini tidak benar. Plan B hanya akan mencegah terjadinya ovulasi dan tidak berpengaruh pada kehamilan yang sudah dimulai.

BACA SELANJUTNYA

Benarkah Pil KB Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara dan Kanker Serviks?