Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Sabtu, 28 November 2020 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Berbagai gangguan menstruasi bisa terjadi dalam bentuk yang beragam, bisa disebabkan siklus, kelainan pendarahan, dan lain sebagainya. 

Dalam Webinar HaloTalks Vol 4: Mencatat Periode Menstruasi, Hal Mudah Berdampak Besar pada Rabu (25/11/2020), dokter Kartika Cory, SpOG, Spesialis Obsterti dan Ginekologi menyebutkan bahwa gangguan menstruasi bisa dilihat dari empat hal yang berbeda yakni siklus, periode, disminore, hingga metroragia.

Kelainan periode pendarahan pertama adalah hipermenorea di mana pendarahan haid mencapai lebih dari 14 hari. Sementara hipomenorea lama menstruasi kurang dari 3 hari.

Sementara gangguan kedua terkait dengan kelainan siklus. "Kelainan siklus bisa berupa polimenorea di mana siklus haid terjadi sebelum 21 hari, kalau lebih dari 35 hari itu disebut oligomenore," kata dokter Kartika.

"Kalau Amenorrhea 3 bulan tidak menstruasi," imbuhnya.

Menurut dokter Kartika, kelainan yang ketiga cukup umum didengar oleh masyarakat yakni dismenore. "Ini disminore gangguan kesakitan atau nyeri parah di perut bawah, biasanya terjadi saat atau sebelum menstruasi," kata dokter Kartika.

Ilustrasi perempuan sedang alami menstruasi. [shutterstock]

Sementara bentuk gangguan menstruasi yang keempat adalah pendarahan di luar menstruasi yang disebut dengan metroragia.

Pemahaman tentang gangguan menstruasi sendiri bisa disadari dengan kerutinan mencatat siklus menstruasi dengan benar.

"Dengan kita mencatat siklus menstruasi dengan baik, kita akan tahu nih di mana mulai ada kelainan ketika tidak sesuai dengan normalnya," imbuhnya.

BACA SELANJUTNYA

Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?