Sabtu, 20 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Senin, 12 Oktober 2020 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Virus corona memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Beberapa mengembangkan gejala parah, tetapi yang lain bisa sama sekali tidak bergejala atau OTG.

Pada Meredith Harrel, virus corona juga tidak menyebabkan masalah-masalah tersebut. Ia justru kehilangan salah satu kemampuan indra pendengarnya secara tiba-tiba.

Hal ini terjadi pada Juli lalu ketika Harrel sedang berjalan di halaman belakang rumahnya. Telinga kanannya tiba-tiba mulai berdering dan ia tidak bisa mendengar apapun.

Seminggu setelah insiden itu, Harrel dites virus corona dan hasilnya positif, lapor CNN.

Meski tidak pernah mengalami gejala lain, atau merasa sakit, seorang ahli otologi menjelaskan bahwa kemungkinan besar penyebab kondisi Harrel disebabkan oleh virus.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Hal ini juga terjadi pada infeksi virus campak gondok, dan meningitis, yang terkadang menyebabkan gangguan pendengaran mendadak.

"Kami semakin sering mendengar bahwa orang mengalami gangguan pendengaran sebagai bagian dari infeksi Covid," kata Dr. Matthew Stewart, profesor otolaringologi di Johns Hopkins Medicine.

Tidak ada statistik tentang seberapa umum orang yang pernah menderita Covid-19 mengalami gangguan pendengaran, tetapi beberapa penelitian kecil menunjukkan adanya kemungkinan hubungan.

Sebuah studi yang dilakukan di Manchester, Inggris, pernah membuktikan hal ini. Dari 138 pasien dalam penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Audiology, 13 persen menjawab pernah mengalami perubahan pendengaran atau telinga berdenging.

Stewart mengatakan bahwa virus corona dapat menyebabkan pembekuan darah, dan menurutnya itu bisa terjadi di pembuluh darah terkecil di telinga bagian dalam.

Kevin Munro, seorang ilmuwan audiologi yang ikut menulis penelitian di Manchester, mengatakan menurutnya teori itu masuk akal.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

"Pembuluh kapiler di telinga bagian dalam adalah yang terkecil di tubuh manusia, jadi tidak perlu banyak waktu untuk memblokirnya," jelas Munro.

Munro dan Stewart mengatakan pengobatan untuk masalah ini adalah steroid oral dosis tinggi.

Namun, obat tersebut justru tidak efektif pada Harrel. Dokter yang menanganginya mengatakan kemungkinan pendengaran Harrel ini tidak akan kembali.

Suami dan anak-anak Harrel juga positif Covid-19, yang mengalami sesak di dada selama beberapa hari, dan anaknya, usia 9 dan 10 tahun, tidka mengalami gejala apapun/

BACA SELANJUTNYA

Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!