Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sindrom pramenstruasi (PMS) memang umum terjadi, setidaknya 3 dari setiap 4 wanita yang sedang menstruasi pernah mengalami beberapa bentuk sindrom pramenstruasi.
Melansir dari Mayo Clinic, PMS memiliki berbagai macam tanda dan gejala, termasuk perubahan suasana hati, payudara terasa lembut, ngidam makanan, kelelahan, mudah marah, dan depresi.
Kondisi ini juga membaik segera setelah menstruasi dimulai.
Menurut laman Annex Naturopathic Clinic, ada empat tipe PMS yang sering kali terjadi pada perempuan, antara lain:
Baca Juga
-
Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Wabah Salmonella Landa Amerika Serikat
-
Studi: Pria yang Obesitas Lebih Mungkin Meninggal Jika Terinfeksi Covid-19!
-
Studi Baru Sebut Virus Influenza Bisa Menyebar Lewat Partikel Debu
-
Peneliti Temukan Penambang China Alami Gejala Mirip Covid-19 pada 2012
-
Tak Peduli Bahayanya, Bolivia Setujui Pemutih sebagai Obat Virus Corona
-
Sudah Pulih, Mantan Pasien Covid-19 Ini Masih Alami Rasa Logam di Mulut
PMS-A (Kecemasan)
Gejala utama tipe PMS ini adalah merasa kewalahan, lebih sensitif dari biasanya terutama terhadap penolakan atau kritik, serta perasaan gelisah atau mudah tersinggung
Hal ini dipicu oleh ketidakseimbangan hormon yakni kelebihan estrogen, serotonin yang rendah, kelelahan adrenal, dan disregulasi kortisol.
PMS-D (Depresi)
Pada tipe PMS-D, gejala utama ditandai dengan suasana hati buruk, lesu, tidak bergairah, mudah marah, dan linglung. Kondisi ini disebabkan karena tiroid kurang aktif dan serotonin rendah.
PMS-H (Hidrasi / Retensi Air)
Gejala utama yang muncul pada tipe PMS-H adalah perut kembung, payudara nyeri atau bengkak, dan berat badan bertambah lebih dari 3 pon (kurang lebih 1,5 kg).
PMS-H didasari pada kelebihan estrogen, peningkatan stres yang menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan kelebihan hormon stres kortisol dan aldosteron yang menyebabkan retensi garam dan air.
PMS-C (Ngidam Makanan)
Banyak perempuan PMS yang mengeluh punya nafsu makan tinggi, kelelahan, dan sakit kepala saat PMS. Kondisi ini disebut dengan PMS-C.
Penyebab PMS-C adalah karena serotonin rendah serta kelelahan adrenal yang menyebabkan kadar kortisol rendah dan menyebabkan keinginan makan dengan kandungan gula.
Mayo Clinic menyarankan untuk segera konsulasi ke dokter saat gejala PMS memengaruhi kesehatan dan aktivitas sehari-hari.
Tag
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Studi Baru: Menstruasi Wanita yang Kurang Tidur akan Lebih Sakit dan Berat
-
Lebih Parah dari PMS, Yuk Kenali Gejala Menstruasi PMDD yang Serang Mental
-
Hindari Konsumsi Makanan Ini Jika Tidak Ingin Makin Sakit saat Menstruasi
-
Ketahui tentang IMS, Gejala Seperti PMS yang Dialami Pria!
-
Ingin Cantik ala Korea? Pakai Trik 7&7 untuk Perawatan Kulit Saat Haid
-
Jangan Abaikan, 6 Gejala PMS Ini Bisa Jadi Tanda Kamu Alami Penyakit Serius
-
Catat, Ini 3 Makanan yang Harus Dihindari Saat Menstruasi
-
7 Makanan Ini Efektif Melawan Gejala PMS
-
Yakin Masih Percaya dengan Empat Mitos Seputar PMS Ini?